Hore, Prabowo Beri Layanan Pemeriksaan Kesehatan Gratis di 2025

Kementerian Keuangan (Kemenkeu) telah menampung sejumlah program prioritas presiden terpilih Prabowo Subianto pada 2025. Adapun total anggaran yang disiapkan mencapai Rp121 triliun.

oleh Septian Deny diperbarui 26 Sep 2024, 15:00 WIB
Diterbitkan 26 Sep 2024, 15:00 WIB
Momen Akhir Capres-Cawapres Usai Debat Pamungkas Pemilu 2024
Calon Presiden dan Calon Wakil Presiden nomor urut 2 Prabowo Subianto (kiri) dan Gibran Rakabuming Raka saat memberi pernyataan penutup Debat Kelima Pilpres 2024 di Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta, Minggu (4/2/2024). (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta Kementerian Keuangan (Kemenkeu) telah menampung sejumlah program prioritas presiden terpilih Prabowo Subianto pada 2025. Adapun total anggaran yang disiapkan mencapai Rp121 triliun.

Kepala Pusat Kebijakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kemenkeu, Wahyu Utomo, mengatakan salah satu program prioritas presiden terpilih Prabowo pada 2025 ialah Program Cek Kesehatan gratis yang berada di Kementerian Kesehatan dengan total anggaran Rp3,2 triliun. Program ini ditargetkan menyasar 52,2 juta penduduk.

"Kita telah menampung program pengecekan kesehatan gratis," kata Wahyu dalam acara Media Gathering di Kawasan Anyer, Banten, dikutip Kamis  (26/9/2024).

Dalam bahan paparannya, Sri Mulyani juga mengalokasikan anggaran pembangunan rumah sakit (RS) tipe D menjadi tipe C senilai 1,8 triliun. Kemudian, terdapat program penuntasan TBC senilai Rp8 triliun.

Selain itu, program makan bergizi gratis juga menjadi prioritas dalam anggaran belanja 2025 senilai Rp71 triliun. Disusul, Lumbung Pangan Nasional yang dikelola Kementerian Pertanian dengan total anggaran Rp15 triliun.

Di sektor pendidikan, Sri Mulyani mengakomodir program renovasi sekolah mencapai Rp20 triliun. Selanjutnya, Kementerian Keuangan juga mengalokasikan anggaran belanja Rp2 triliun untuk pembangunan sekolah unggulan.

Sebelumnya, Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan Hasan Nasbi mengatakan bahwa pada pemerintahan Prabowo Subianto bakal menjalankan program pemeriksaan kesehatan gratis. Pada tahun 2025 rencananya bakal ada 52 juta penduduk yang mendapatkan pemeriksaan gratis.

Pemeriksaan Kesehatan Gratis

Direncanakan program pemeriksaan kesehatan gratis tersebut berlangsung dari 2025-2029 dengan target bisa menjangkau 220 juta warga. Pada tahun depan diprioritaskan untuk yang berusia 50 tahun ke atas.

"Untuk 2025 itu diprioritaskan untuk orang usia di atas 50 tahun. Targetnya 52 juta yang medical check-up," kata Hasan.

Dalam pemeriksaan kesehatan di pemerintahan Prabowo, Hasan mengatakan bahwa salah satunya untuk menemukan pasien tuberkulosis mengingat prevalensi TBC di Indonesia tertinggi nomor dua di dunia.

Selain itu, pemeriksaan kesehatan juga meliputi tekanan darah hingga gula darah. "Nanti masyarakat akan diperiksa secara rutin soal tensi, gula darah," kata Hasan.

Anggaran Program Unggulan Prabowo Naik Jadi Rp 121 Triliun

Jokowi dan Prabowo di IKN
Presiden terpilih 2024-2029 Prabowo Subianto berjanji di depan Presiden Jokowi akan melanjutkan dan menyelesaikan pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) di Kalimantan Timur. Hal ini disampaikan Prabowo sebelum menghadiri rapat kabinet perdana di IKN, Senin (12/8/2024). (Foto: Biro Pers Sekretariat Presiden)

Anggaran untuk program Quick Win Presiden Terpilih Prabowo Subianto naik dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Pemerintah (APBN) 2025. 

Kepala Pusat Kebijakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Badan Kebijakan Fiskal Kementerian Keuangan, Wahyu Utomo mengungkapkan anggaran Quick Win dinaikkan hingga Rp 8 triliun, untuk program pengentasan TBC.

Kenaikan itu menjadikan jumlah anggaran program andalan Prabowo yang semula Rp 113 triliun, menjadi Rp 121 triliun.

"Perkembangan terkini saat pembahasan di Panja (DPR) ada aspirasi untuk memunculkan salah satunya Quick Win untuk pengentasan TBC. Anggarannya Rp.8 triliun," ungkap Wahyu dalam kegiatan Media Gathering Kemenkeu di Anyer, Banten, dikutip Kamis (26/9/2024).

Ia menuturkan, tambahan anggaran itu diambil dari anggaran belanja non-kementerian/lembaga (K/L), untuk fleksibilitas kebutuhan belanja.

Wahyu memaparkan, anggaran belanja untuk program unggulan Prabowo mencakup makan bergizi gratis sebesar Rp.71 triliun bagi ibu hamil, ibu menyusui, balita serta pelajar di seluruh jenjang pendidikan, kemudian pemeriksaan kesehatan gratis Rp.3,2 triliun. 

Pemeriksaan gratis akan disalurkan kepada 52,2 juta orang, yang mencakup pemeriksaan tensi, gula darah, foto rontgen untuk screening penyakit katastropik.

Selanjutnya ada program pembangunan RS lengkap berkualitas di daerah senilai Rp.1,8 triliun, dengan meningkatkan RS type D menjadi type C di daerah.

Adapun anggaran lainnya untuk renovasi sekolah Rp 20 triliun yang mencakup renovasi ruang kelas, meubelair, dan MCK, serta anggaran untuk sekolah unggulan terintegrasi Rp 2 triliun.

Terakhir, Prabowo juga akan menggelontarkan Rp 15 triliun untuk program lumbung pangan nasional di daerah dan desa.

 

DPR Sahkan UU APBN 2025, Ini Target Ekonomi Prabowo di Tahun Pertama

Gubernur BI Optimis Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Membaik
Suasana pemukiman dan gedung pencakar langit diambil dari kawasan Grogol, Jakarta, Rabu (11/11/2020). Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo mengaku optimis pertumbuhan ekonomi Indonesia ke depan akan lebih baik pasca pandemi Covid-19. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Anggaran untuk program Quick Win Presiden Terpilih Prabowo Subianto naik dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Pemerintah (APBN) 2025. 

Kepala Pusat Kebijakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Badan Kebijakan Fiskal Kementerian Keuangan, Wahyu Utomo mengungkapkan anggaran Quick Win dinaikkan hingga Rp 8 triliun, untuk program pengentasan TBC.

Kenaikan itu menjadikan jumlah anggaran program andalan Prabowo yang semula Rp 113 triliun, menjadi Rp 121 triliun.

"Perkembangan terkini saat pembahasan di Panja (DPR) ada aspirasi untuk memunculkan salah satunya Quick Win untuk pengentasan TBC. Anggarannya Rp.8 triliun," ungkap Wahyu dalam kegiatan Media Gathering Kemenkeu di Anyer, Banten, dikutip Kamis (26/9/2024).

Ia menuturkan, tambahan anggaran itu diambil dari anggaran belanja non-kementerian/lembaga (K/L), untuk fleksibilitas kebutuhan belanja.

Wahyu memaparkan, anggaran belanja untuk program unggulan Prabowo mencakup makan bergizi gratis sebesar Rp.71 triliun bagi ibu hamil, ibu menyusui, balita serta pelajar di seluruh jenjang pendidikan, kemudian pemeriksaan kesehatan gratis Rp.3,2 triliun. 

Pemeriksaan gratis akan disalurkan kepada 52,2 juta orang, yang mencakup pemeriksaan tensi, gula darah, foto rontgen untuk screening penyakit katastropik.

Selanjutnya ada program pembangunan RS lengkap berkualitas di daerah senilai Rp.1,8 triliun, dengan meningkatkan RS type D menjadi type C di daerah.

Adapun anggaran lainnya untuk renovasi sekolah Rp 20 triliun yang mencakup renovasi ruang kelas, meubelair, dan MCK, serta anggaran untuk sekolah unggulan terintegrasi Rp 2 triliun.

Terakhir, Prabowo juga akan menggelontarkan Rp 15 triliun untuk program lumbung pangan nasional di daerah dan desa.

 

DPR Sahkan UU APBN 2025, Ini Target Ekonomi Prabowo di Tahun Pertama

Pertumbuhan Ekonomi DKI Jakarta Turun 5,6 Persen Akibat Covid-19
Deretan gedung perkantoran di Jakarta, Senin (27/7/2020). Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan pertumbuhan ekonomi di DKI Jakarta mengalami penurunan sekitar 5,6 persen akibat wabah Covid-19. (merdeka.com/Iqbal S. Nugroho)

Sebelumnya, DPR RI resmi mengesahkan Undang-Undang Anggaran Belanja dan Pendapatan Negara atau UU APBN 2025, Kamis (19/9/2024). Itu akan menjadi landasan bagi pemerintahan Prabowo Subianto dalam menjalankan roda perekonomian di tahun pertamanya.

Dalam UU APBN 2025, belanja kementerian/lembaga ditetapkan sebesar Rp 1.160,09 triliun. Sementara belanja non kementerian/lembaga sebesar Rp 1.541,36 triliun dan Transfer ke Daerah (TKD) sebesar Rp 919,87 triliun.

Pemerintah di tahun juga target meraup pendapatan negara sebesar Rp 3.005,1 triliun. Terdiri dari penerimaan perpajakan sebesar Rp 2.490,9 triliun, Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) sebesar Rp 513,6 triliun, plus hibah Rp 581,1 miliar.

Sementara target belanja negara ditetapkan sebesar Rp 3.621,3 triliun, dengan defisit Rp 616,19 triliun dan keseimbangan primer defisit Rp 63,33 triliun, serta pembiayaan anggaran sebesar Rp 616,2 triliun.

Untuk asumsi dasar ekonomi makro 2025, pertumbuhan ekonomi ditetapkan sebesar 5,2 persen, laju inflasi 2,5 persen, suku bunga Surat Berharga Negara (SBN) 10 tahun sebesar 7 persen.

Lalu, nilai tukar rupiah target dijaga di level Rp 16.000 per dolar AS, harga minyak mentah Indonesia USD 82 per barel, lifting minyak 605 ribu barel per hari, dan lifting gas sebesar 1,005 juta barel setara minyak per hari.

Selain itu, sasaran dan indikator pembangunan disepakati dengan rincian sasaran pengangguran terbuka 4,5-5 persen, kemiskinan 7-8 persen, kemiskinan ekstrem 0 persen, rasio gini 0,379-0,382, indeks modal manusia (IMM) 0,56, nilai tukar petani (NTP) 115-120, dan nilai tukar nelayan (NTN) 105-108.

 

Infografis IMF Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Baik
Infografis IMF Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Baik (Liputan6.com/Triyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya