Liputan6.com, Jakarta Kementerian Pertanian tengah mempersiapkan program cetak sawah baru yang menargetkan pengembangan 3 juta hektare lahan sawah hingga tahun 2029. Program ini bertujuan memastikan keberlanjutan pasokan pangan nasional serta mendukung sektor pertanian di tengah ancaman krisis pangan global.
Direktur Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian, Andi Nur Alam Syah mengungkapkan, pemanfaatan rawa dan lahan suboptimal pertanian sangat penting dilakukan. Ia menyebut, hal itu merupakan keniscayaan karena lahan produktif terus menyusut sementara kebutuhan pangan semakin meningkat.
Baca Juga
“Kami fokus memanfaatkan lahan potensial yang belum tergarap optimal seperti rawa dan lahan suboptimal untuk mendukung produksi pangan nasional dan pada tahap awal, 150.000 hektare akan dicetak pada tahun 2025,” ungkapnya.
Advertisement
Andi Nur mengatakan, program cetak sawah dilaksanakan secara bertahap, dimulai dari perencanaan, survei teknis lapangan, hingga penyusunan regulasi dan panduan teknis. Ia menyebut, pemerintah juga akan melibatkan berbagai instansi terkait dalam pelaksanaannya.
“Langkah awal kami adalah survei kesesuaian lahan dan investigasi untuk memastikan komoditas yang paling sesuai dikembangkan di tiap lokasi dan ini termasuk kajian izin, HGU, tata ruang, dan kriteria teknis lainnya,” katanya.
"Selain pemanfaatan lahan suboptimal, program ini menyasar daerah dengan akses irigasi yang memadai untuk mendukung produktivitas optimal dan kawasan seperti Kalimantan Selatan, Kalimantan Tengah, dan Sumatra Selatan menjadi prioritas untuk pengembangan sawah baru," jelas Andi Nur.
Tingkatkan Produktivitas Pertanian
Wakil Menteri Pertanian, Sudaryono mengungkapkan bahwa program ini tidak hanya bertujuan memperluas lahan, tetapi juga meningkatkan produktivitas pertanian sekaligus memberikan dampak ekonomi positif bagi masyarakat pedesaan.
“Ini bukan hanya tentang memperluas lahan, tetapi juga memastikan produktivitas pertanian meningkat signifikan untuk mencukupi kebutuhan masyarakat," ungkapnya.
"Dengan persiapan yang matang dan target yang jelas, pemerintah optimis program cetak sawah dapat memperkuat ketahanan pangan Indonesia sekaligus mendukung stabilitas ekonomi dalam menghadapi tantangan global yang semakin kompleks," jelas Sudaryono.
(*)
Advertisement