Indonesia Ajak Pengusaha Makanan Uni Eropa Investasi Sektor Pertanian

Teknologi produksi hingga pengolahan modern dari Uni Eropa dapat membantu memenuhi permintaan masyarakat terhadap daging sapi dan susu. sekaligus meningkatkan kualitas produk peternakan di Indonesia.

oleh Natasha Khairunisa Amani diperbarui 28 Okt 2024, 19:30 WIB
Diterbitkan 28 Okt 2024, 19:30 WIB
Plt. Direktur Jenderal Perkebunan Kementerian Pertanian Heru Tri Widarto dalam Kegiatan Forum Bisnis Agripangan Uni Eropa-Indonesia di Ayana Midplaza Jakarta, Senin (28/10/2024). (Tasha/Liputan6.com)
Plt. Direktur Jenderal Perkebunan Kementerian Pertanian Heru Tri Widarto dalam Kegiatan Forum Bisnis Agripangan Uni Eropa-Indonesia di Ayana Midplaza Jakarta, Senin (28/10/2024). (Tasha/Liputan6.com)

Liputan6.com, Jakarta - Indonesia mengajak para pengusaha makanan dan minuman dari negara-negara Uni Eropa untuk memanfaatkan potensi besar di sektor pertanian Indonesia.

Plt. Direktur Jenderal Perkebunan Kementerian Pertanian (Kementan) Heru Tri Widarto mengatakan, teknologi pertanian modern dari Uni Eropa dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan produksi dan kualitas bahan makanan penting di Indonesia, seperti kelapa sawit, karet, kopi, rempah-rempah, dan kakao.

“Dengan sumber daya yang melimpah, lokasi yang strategis, dan komitmennya terhadap pertanian berkelanjutan, menawarkan lahan yang subur bagi kolaborasi semacam itu,” kata Heru, dalam Kegiatan Forum Bisnis Agripangan Uni Eropa-Indonesia di Ayana Midplaza Jakarta, Senin (28/10/2024).

Heru lebih lanjut mengungkapkan, meningkatnya permintaan masyarakat akan produk olahan susu dan daging sapi berkualitas tinggi juga dapat menjadi peluang besar bagi produsen makanan dari Uni Eropa untuk berinvestasi di Tanah Air.

Menurutnya, teknologi produksi hingga pengolahan modern dari Uni Eropa dapat membantu memenuhi permintaan masyarakat terhadap daging sapi dan susu. sekaligus meningkatkan kualitas produk peternakan di Indonesia.

Selain itu, Uni Eropa juga dinilai memiliki rekam jejak yang panjang dan keahlian mendalam dalam bidang peternakan susu dan daging sapi.

“Kepada para pengusaha dan investor EU, saya mendorong Anda untuk mempertimbangkan lanskap yang menjanjikan di Indonesia. Inovasi, pengetahuan, dan praktik berkelanjutan kalian sangat penting untuk membangun sistem pertanian yang diharapkan dapat menguntungkan kedua pihak,” ucapnya.

Jokowi Resmikan Pusat Riset Genomik Pertanian, Langkah Menuju Ketahanan Pangan

Peresmian Pusat Riset Genomik Pertanian oleh Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo dan
Peresmian Pusat Riset Genomik Pertanian oleh Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo dan dihadiri oleh Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves), Luhut Binsar Pandjaitan dan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi di Humbang Hasundutan, Rabu (16/10/2024). (Dok. Kemenko Marves)

Sebelumnya, di tengah meningkatnya tantangan global terkait isu pangan, konservasi untuk penurunan keanekaragaman hayati, dan perubahan iklim, Pemerintah Indonesia terus memperkuat komitmennya untuk menjaga ketahanan pangan nasional dengan meluncurkan berbagai inisiatif penting.

Salah satu inisiatif strategis ini adalah peresmian Pusat Riset Genomik Pertanian oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan dihadiri oleh Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves), Luhut Binsar Pandjaitan dan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi di Humbang Hasundutan, Rabu (16/10/2024).

Dalam sambutannya, Presiden Joko Widodo mengatakan bahwa perubahan iklim sekarang ini semakin nyata dirasakan dan dampaknya tidak hanya berkaitan dengan udara panas di semua negara sekarang ini, tetapi juga produksi pangan dunia menjadi turun karena perubahan cuaca yang tidak jelas dan tidak pasti.

Akan hal ini, Presiden Jokowi turut mengapresiasi dibukanya Puset Riset Genomik Pertanian untuk meningkatkan produktifitas pertanian negara.

“Oleh sebab itu, saya sangat mengapresiasi, sangat menghargai dibukanya Pusat Riset Genomik Pertanian ini agar produksi kita per hektare, baik itu kemenyan, baik itu kopi, baik itu padi, baik itu kentang, baik itu bawang merah, bawang putih, semuanya per hektare harus naik, karena kita telah memiliki pusat riset yang sangat baik di Humbang Hasundutan, Provinsi Sumatra Utara ini,” ujarnya.

Salah satu fokus utama pemerintah ke depan adalah penguatan riset pertanian melalui inovasi teknologi. Dengan adanya Taman Sains Teknologi Herbal dan Hortikultura (TSTH2), hasil riset diharapkan dapat langsung diimplementasikan dalam pengembangan Food Estate.

Pengembangan Food Estate

Peresmian Pusat Riset Genomik Pertanian oleh Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo
Peresmian Pusat Riset Genomik Pertanian oleh Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo dan dihadiri oleh Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves), Luhut Binsar Pandjaitan dan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi di Humbang Hasundutan, Rabu (16/10/2024). (Dok. Kemenko Marves)

Menko Luhut menjelaskan bahwa dengan fasilitas yang mumpuni, TSTH2 diharapkan dapat menjadi penyedia bibit unggul bagi pengembangan Food Estate di Sumatera Utara.

“TSTH2 telah memiliki peralatan laboratorium genomic yang canggih seperti Next Generating Sequencing T7 yang mampu mendeteksi genetic komoditas dengan akurat (akurasi 99%) untuk menciptakan benih unggul guna memenuhi kebutuhan FE Sumut dan nasional” ujar Menko Luhut dalam laporannya kepada Presiden Joko Widodo.

Berdiri di atas lahan seluas 30 hektar TSTH2 Pollung diproyeksikan menjadi pusat riset berkelas dunia yang berfungsi sebagai etalase, akselerator, dan 'hub' kegiatan riset nasional. "Pembangunan tahap pertama telah selesai, termasuk gedung riset herbal dan hortikultura, screen house, dan smart green house. Tahap kedua dijadwalkan selesai pada November 2024, dengan pembangunan gedung manajemen, auditorium, inkubator bisnis, dan fasilitas lainnya," tambahnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya