Harita Nickel Cetak Laba Bersih Rp 4,84 Triliun hingga September 2024

PT Trimegah Bangun Persada Tbk (NCKL) atau Harita Nickel, perusahaan pertambangan dan pemrosesan nikel terintegrasi berkelanjutan, mengumumkan hasil kinerja keuangan untuk sembilan bulan yang berakhir pada 30 September 2024.

oleh Septian Deny diperbarui 22 Nov 2024, 16:53 WIB
Diterbitkan 22 Nov 2024, 16:00 WIB
Harita Nickel
PT Trimegah Bangun Persada Tbk (NCKL) atau Harita Nickel, perusahaan pertambangan dan pemrosesan nikel terintegrasi berkelanjutan, mengumumkan hasil kinerja keuangan untuk sembilan bulan yang berakhir pada 30 September 2024.

Liputan6.com, Jakarta PT Trimegah Bangun Persada Tbk (NCKL) atau Harita Nickel, perusahaan pertambangan dan pemrosesan nikel terintegrasi berkelanjutan, mengumumkan hasil kinerja keuangan untuk sembilan bulan yang berakhir pada 30 September 2024. Hasil ini menunjukkan kinerja operasional yang baik dan pertumbuhan keuangan yang stabil di tengah tantangan pasar global.

Pendapatan perusahaan tercatat sebesar Rp 20,38 triliun, meningkat 18% dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Pertumbuhan ini didukung oleh peningkatan volume produksi di operasi penambangan dan pemrosesan.

Laba kotor mencapai Rp 6,66 triliun, naik 9% secara tahunan, sementara EBITDA meningkat 14% menjadi IDR 8,88 triliun. Laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk tercatat sebesar Rp 4,84 triliun, tumbuh 8% dibandingkan tahun sebelumnya.

Dari sisi operasional, volume produksi juga mencatatkan peningkatan. Produksi bijih nikel mencapai lebih dari 16,27 juta wet metric tonnes (wmt), meningkat 12% dibandingkan periode yang sama tahun 2023.

Produksi FeNi dari smelter RKEF tercatat sebesar 95.813 ton, meningkat 39% secara tahunan, sementara fasilitas HPAL menghasilkan 71.531 ton MHP Ni, meningkat 47% secara tahunan.

Fasilitas HPAL kedua, PT Obi Nickel Cobalt (ONC), memulai lini produksi pertama di bulan April 2024 dan keseluruhan tiga lini produksinya sudah berhasil mencapai kapasitas penuh di bulan Agustus.

 

 

Total Produksi Fasilitas HPAL

Smelter Harita Nickel. Grup Harita yang menjalankan usaha tambang nikel dikabarkan akan gelar IPO. (Foto: laman Harita Nickel)
Smelter Harita Nickel. Grup Harita yang menjalankan usaha tambang nikel dikabarkan akan gelar IPO. (Foto: laman Harita Nickel)

Keberhasilan ini memberikan kontribusi yang cukup signifikan pada keseluruhan total produksi fasilitas HPAL dan kontribusi terhadap kenaikan penjualan bijih nikel ke divisi tambang. Selain itu, fasilitas HPAL pertama mulai memproduksi dan mengekspor kobalt elektrolitik di bulan Agustus, menambah ragam produk perusahaan.

"Hasil ini mencerminkan upaya berkelanjutan kami untuk mengoptimalkan operasional dan menjaga profitabilitas di tengah fluktuasi harga nikel global. Perluasan kapasitas produksi kami mendukung kebutuhan pasar yang terus meningkat, khususnya di sektor baterai kendaraan listrik," kata Head of Investor Relations, PT Trimegah Bangun Persada Tbk atau Harita Nickel, Lukito Gozali, dalam keterangan tertulis, Jumat (22/11/2024).

Harita Nickel terus berfokus pada peningkatan kapasitas produksi sekaligus meningkatkan efisiensi operasional. Investasi perusahaan dalam fasilitas peleburan dan pemurnian selaras dengan komitmen untuk mendukung agenda hilirisasi pemerintah Indonesia. Harita Nickel juga berkomitmen terhadap praktik yang berkelanjutan serta terus mendorong kemajuan industri nikel di Indonesia.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya