Liputan6.com, Jakarta Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) memprediksi ekonomi nasional masih akan tumbuh positif pada 2025, tahun depan. Prediksinya, pertumbuhan ekonomi Indonesia bisa hingga 5,2 persen.
Ketua Umum Apindo, Shinta Kamdani, menyampaikan prediksi pertumbuhan itu tak terlepas dari kinerja yang dilakukan saat ini. Diketahui, Indonesia masih tumbuh di kisaran 5 persen di tengah ketidakpastian global.
Advertisement
Baca Juga
"Di tengah ketidakpastian global, perekonomian Indonesia tumbuh cukup tangguh di kisaran 5 persen," kata Shinta dalam konferensi pers di Kantor Apindo, Jakarta, Kamis (19/12/2024).
Advertisement
Tumbuh Tak Akan Signifikan
Melihat besaran tadi, dia memprediksi ekonomi Indonesia akan tumbuh kembali pada kisaran yang sama. Hanya saja, dinilai tak akan mengalami peningkatan yang signifikan.
"Kita juga memprediksi nanti di tahun 2025 ini juga akan tetap tidak akan ada lompatan yang terlalu tinggi," ujarnya.
Shinta memprediksi ekonomi Indonesia akan tumbuh di kisaran 4,9 persen hingga 5,2 persen. Dia optimistis pertumbuhannya bisa dicapai di atas 5 persen.
"Jadi, prediksi kami di tahun depan itu pertumbuhannya 4,9-5,2 persen, cenderung 5 ke atas lah, 5,1 (persen) atau 5,2 (persen)," ucap Shinta Kamdani.
BI Prediksi Ekonomi Tumbuh 5,6 Persen
Diberitakan sebelumnya, ekonomi Indonesia diprediksi tumbuh hingga 5,5 persen pada 2024. Sedangkan pada 2025, pertumbuhan ekonomi Indonesia bakal menyentuh 5,6 persen.
Demikian disampaikan Gubernur Bank Indonesia (BI), Perry Warjiyo, saat konferensi pers di Kantor Pusat Bank Indonesia Thamrin, Jakarta, Rabu (18/12/2024).
"Secara keseluruhan tahun, pertumbuhan ekonomi 2024 diprakirakan berada dalam kisaran 4,7 sampai 5,5 persen dan meningkat menjadi 4,8–5,6 persen pada 2025," kata Perry.
Konsumsi rumah tangga akan mendukung pertumbuhan ekonomi 2024. Selain itu, pelaksanaan pemilihan kepala daerah (Pilkada) serentak juga mendukung konsumsi.
"Konsumsi rumah tangga diprakirakan tetap tumbuh didorong oleh keyakinan konsumen yang terjaga serta dampak positif pelaksanaan Pilkada di berbagai daerah," ujar dia.
Selain itu, pertumbuhan ekonomi Indonesia tetap terjaga didukung oleh permintaan domestik. Investasi diprediksi tumbuh positif pada kuartal IV 2024 ditopang oleh penyelesaian berbagai Proyek Strategis Nasional (PSN) dan investasi swasta didukung insentif dari pemerintah.
Meski demikian, berbagai upaya perlu terus ditempuh untuk mendukung pertumbuhan ekonomi, baik dari sisi permintaan maupun sisi penawaran.
Advertisement
Antisipasi Ketidakpastian Global
Hal ini untuk mengantisipasi dampak buruk setelah kian meningkatnya ketidakpastian ekonomi global akibat meluasnya konflik geopolitik hingga kebijakan proteksionisme Presiden AS Donald Trump.
Seiring hal itu, Bank Indonesia (BI) memperkuat bauran kebijakan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi, dan bersinergi erat dengan kebijakan stimulus fiskal Pemerintah.
Upaya tersebut didukung dengan optimalisasi stimulus kebijakan makroprudensial dan akselerasi digitalisasi transaksi pembayaran yang ditempuh Bank Indonesia.
"Dari sisi penawaran, kebijakan reformasi struktural Pemerintah perlu terus diperkuat untuk mendorong sektor ekonomi yang dapat menyerap tenaga kerja," ujar dia.