Belajar dari Chili Selamatkan 33 Pekerja Tambangnya Hidup-hidup

Runtuhnya terowongan Freeport Indonesia menjadi sorotan dunia. Kejadian runtuhnya lokasi tambang seringkali terjadi. Yang paling fenomenal adalah proses penyelamatan 33 pekerja tambang di Chili.

oleh Siska Amelie F Deil diperbarui 20 Mei 2013, 11:10 WIB
Diterbitkan 20 Mei 2013, 11:10 WIB
penambang-cili130520b.jpg
Runtuhnya terowongan di kelas pelatihan ruang bawah tanah PT Freeport Indonesia, menjadi sorotan dunia dalam hampir sepekan terakhir.

Sebanyak 38 pekerja berada di bawah tanah saat kejadian pada pagi hari pukul 07.30 WIT, Selasa 14 Mei 2013. Sampai saat ini sudah ada 14 korban meninggal dunia, 14 korban masih terjebak di terowongan dan 10 orang selamat.

Kejadian runtuhnya lokasi tambang emas bukan yang pertama kali terjadi. Yang paling fenomenal dan tak terlupakan adalah proses penyelamatan 33 pekerja tambang yang terjebak di ruang bawah tanah, lokasi tambang emas dan tembaga San Jose, Chili. Semua dievakuasi hidup-hidup setelah proses penyelamatan selama 69 hari.

Presiden Chili Sebastian Pinera beberapa kali terjun langsung ke lokasi memantau proses pengeboran. Dirinya yakin proses penyelamatan akan berhasil mengingat peralatan yang digunakan cukup canggih dan memadai.

Proses penyelamatan memakan biaya sebesar US$ 20 juta.

Berikut kronologi penyelamatan 33 pekerja tambang di Chili nyaris 3 tahun silam dikutip dari CNN dan Telegraph seperti ditulis Senin (20/5/2013):

5 Agustus 2010, mendekati waktu makan siang, lokasi pertambangan emas dan tembaga San Jose di Chili runtuh dan 33 pekerja tambang terperangkap di ruang bawah tanah. Belum bisa dipastikan kondisinya, karena tak ada alat komunikasi yang terhubung ke dalam ruang bawah tanah.

6 Agustus 2010, 130 tim penyelamat diturunkan dan mulai menggali lewat lubang ventilasi terowongan. Menteri pertambangan Laurence Golborne membatalkan kunjuangannya ke Ekuador dan langsung menuju lokasi tambang, memimpin aksi penyelamatan.

7 Agustus 2010, Lokasi terowongan berada 2.297 kaki di bawah tanah atau sekitar setengah mil. Para penyelamat menghentikan penggalian di rute pertama.

8 Agustus 2010, Para tim penyelamat mulai membor lubang selebar 5 inci, mencoba menebak lokasi hilangnya para pekerja tambang.

19 Agustus 2010, tim penyelamat mencapai lokasi tambang yang diyakini tempat para pekerja berada. Sayangnya belum mencapai ruang bawah tanah dan belum ada tanda-tanda para pekerja tambang.

22 Agustus 2010, terdengar langkah kaki di penggalian sedalam 2.260 kaki. Ketika bor ditarik keluar, ada sebuah catatan menempel yang bertuliskan "Kami, 33 orang di dalam sini, baik-baik saja". Para pekerja tambang hanya punya ruang 1 km sepanjang terowongan berbagi tempat makan dan tidur.

23 Agustus 2010, makanan, air dan obat-obatan di turunkan berdama dengan tablet dehidrasi dan gel glukosa penambah energi. Butuh waktu satu jam untuk menurunkan makanan ke tempat para pekerja terperangkap.

27 Agustus 2010, Video dari para pekerja tambang tentang bagaimana menghabiskan hari-hari di sana disiarkan pada para keluarga dan kerabat.

31 Agustus 2010, Para pekerja mulai membor lubang uji coba pertama dengan bor seberat 31 ton.

2 September 2010, Pengeboran ditunda beberapa jam karena adanya kesalahan geologim dan para teknisi tetap optimis menyelamatkan para pekerja.

10 September 2010, Bor minyak besar tiba di lokasi pengeboran. Tim penyelamat mengupayakan 3 rencana.

Rencana A: Mengebor langsung di atas lokasi terjebaknya para pekerja tambang sedalam 2.300 kaki (701 meter)

Rencana B: Menggali lubang 80 derajat ke dalam area tambang yang digunakan untuk workshop mesin. Jaraknya 2.034 kaki (620 meter) dari sana.

Rencana C : Pengeboran batu dan tanah lewat rute 1.969 kaki (600 meter).

14 September 2010, rencana B diulang kembali setelah sempat dihentikan.

17 September 2010, Rencana B, pengeboran berdiameter 12 inci mencapai lokasi terjebaknya 33 pekerja tambang.

Rencana A dihentikan. Rencana C segera dilakukan.

25 September 2010, tiga kapsul pertama bernama Phoenix tiba di lokasi tambang. Kapsul seberat 420 kg dilukis dengan warna bendera Chiil. Kapsul berdiameter 12 inci ini dilengkapi ruang udara, alat komunikasi dan monitor.

30 September 2010, para pekerja tambang berolahraga dipimpin oleh seorang trainer lewat sistem konferensi video. Diet dan olahraga penting agar bisa dimuat masuk ke dalam kapsul.

7 Oktober 2010, Hanya dalam waktu 12 jam, lewat rencana B, 53 meter ke dalam bisa dibor. Hanya 89 meter lagi, jarak kapsul dan para pekerja yang terjebak.

13 Oktober 2010, Pekerja tambang pertama bernama Florencio Avalos berhasil diselamatkan pukul 00.11 dini hari waktu setempat.

22,5 jam kemudian penambang terakhir berusia 54 tahun, Luis Urzua berhasil dievakuasi, di sampingnya Presiden Chili, Pinera menyanyikan lagu kebangsaan Chili. (Igw)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya