1,5 Juta Rumah Tangga Miskin Belum Terima BLSM

Realisasi pembayaran BLSM sebesar Rp 150 ribu per bulan sampai dengan saat ini mencapai Rp 4,21 triliun dengan jumlah RTS 14,02 juta.

oleh Fiki Ariyanti diperbarui 29 Jul 2013, 12:35 WIB
Diterbitkan 29 Jul 2013, 12:35 WIB
blsm-kartu-130703b.jpg
Pembayaran Bantuan Langsung Sementara Masyarakat (BLSM) kepada 15,5 juta Rumah Tangga Sasaran (RTS) belum juga terpenuhi hingga saat ini. Padahal target penyaluran BLSM tahap I berakhir pada 31 Juli 2013.

Berdasarkan data yang dikutip dari situs resmi Kompensasi.info, realisasi pembayaran BLSM sebesar Rp 150 ribu per bulan sampai dengan saat ini mencapai Rp 4,21 triliun dengan jumlah RTS sebanyak 14,02 juta.

Jumlah tersebut setara dengan 90,27% dari patokan target alokasi BLSM sampai dengan akhir Juli ini sebanyak 15,5 juta RTS dengan nilai Rp 4,66 triliun.

Sementara itu, BLSM yang belum terserap RTS miskin sebanyak 1,51 juta. Pembayaran itu mempunyai nilai setara dengan Rp 453,40 miliar.

Dari angka itu, RTS yang paling banyak belum memperoleh BLSM berada di Provinsi Papua dengan total nilai Rp 108,74 miliar atau 362,48 ribu RTS. Selanjutnya disusul Provinsi Jawa Timur sebanyak 291,24 ribu RTS dan nilainya mencapai Rp 87,37 miliar.

"Ada beberapa daerah yang sulit dijangkau, sehingga penyaluran BLSM belum sepenuhnya terealisasi di periode I. Contohnya di Irian Jaya, pembagian BLSM harus melewati gunung lalu naik pesawat," jelas Direktur Utama PT Pos Indonesia, Budi Setiawan saat ditemui usai Serah Terima Jabatan (Sertijab) di kantor Kementerian BUMN, Jakarta, Senin (29/7/2013).

Hingga saat ini, Budi bilang, tercatat sekitar 200 ribu Kartu Perlindungan Sosial (KPS) yang harus dikembalikan kepada pemerintah karena bermasalah, diantaranya pemilik meninggal dunia, pindah rumah, dan sebagainya. "Nanti 200 KPS itu harus di musyawarahkan oleh desa dan kelurahan serta dicarikan pengganti RTS nya," ucapnya.

Dia memperkirakan, bahwa pembayaran BLSM tidak akan sepenuhnya menjangkau 15,5 juta RTS karena alasan geografis.

"Pasti ada yang tidak terbayarkan seluruhnya. Kalau ada dana BLSM yang tidak tersalurkan, kami akan setor kembali ke pemerintah seperti Bantuan Langsung Tunai (BLT) 2008 yang pernah dikembalikan sebesar Rp 250 miliar," pungkas Budi. (Fik/Nur)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya