10 PIN Kartu Kredit dan Kartu Debit Paling Gampang Dibobol Maling

Setiap tahun, kasus penipuan dan pencurian uang menimpa banyak orang di dunia, khususnya kasus pembobolan Personal Identification Number.

oleh Siska Amelie F Deil diperbarui 01 Agu 2013, 20:45 WIB
Diterbitkan 01 Agu 2013, 20:45 WIB
kartu-kredit-pin-130801b.jpg
Setiap tahun, kasus penipuan dan pencurian uang menimpa banyak orang di dunia, khususnya kasus pembobolan Personal Identification Number (PIN) pada kartu kredit atau debet pribadi. Perlu diketahui, semakin biasa Anda memikirkannya, semakin sederhana PIN yang Anda pilih.

Seperti dilansir dari techinvestornews, Kamis (1/8/2013), Anda bisa menanggung risiko berat jika PIN Anda terlalu mudah ditebak.

Menurut Forbes, AS dan Meksiko tercatat sebagai markas pencurian kartu kredit dan debet terbesar. Mengacu pada hasil penelitian Aite Group and ACI Worldwid, sebanyak 42% warga Amerika merasa tertekan dengan maraknya bentuk penipuan kartu tersebut.

Kementerian Hukum AS mengatakan sekitar 10% dari seluruh penduduk Amerika mengalami penipuan kartu kredit setiap tahun. Sementara 7% lainnya mengalami pencurian atau peretasan kartu debet. Lebih dari US$ 5,5 miliar kasus pembobolan tersebut akibat dari penipuan kartu kredit setiap tahun.

Menurut laporan penelitian perusahaan konsultasi teknologi khusus di bidang keterbukaan database, DataGenetics, lebih dari 25% kasus pembobolan ATM yang terjadi dapat dilakukan dalam 20 kali percobaan.

Tak heran, jika PIN terburuk dan paling sederhana untuk dibobol adalah '1234'. Selain mengungkap hal tersebut, DataGenetics juga mengatakan PIN yang paling jarang digunakan adalah '8068'.

Tingginya jumlah penggunaan suatu PIN akan membuatnya lebih mudah ditebak. Jika Anda menggunakannya, maka bukan tak mungkin rekening Anda sedang dalam bahaya.

Untuk mengantisipasinya, berikut 10 PIN yang paling banyak digunakan dan paling mudah dibobol:

1. 1234
2. 1111
3. 0000
4. 1212
5. 7777
6. 1004
7. 2000
8. 4444
9. 2222
10. 6969

(Sis/Igw)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya