Siapa bilang maraknya ragam jenis ponsel dan gadget telah menggeser tradisi berkirim kartu ucapan lebaran?. Buktinya PT Pos Indonesia (Persero) masih saja kebanjiran pengiriman kartu lebaran hingga mencapai puluhan ribu kartu.
Pesan singkat, instan messenger, surat elektronik, sampai dengan chatting by video boleh jadi pilihan sebagian besar masyarakat untuk saling mengirimkan ucapan selamat Lebaran kepada teman, rekan kerja maupun saudara.
Namun perlu diingat bahwa kartu Lebaran hingga saat ini masih diburu berbagai institusi atau perusahaan sebagai pengganti jabat tangan ketika kedua insan tak sempat bertemu saat Lebaran karena adanya perbedaan jarak.  Â
"Masih ada saja lho yang mengirimkan kartu ucapan Lebaran, khususnya perusahaan kepada klien dan rekan kerja. Kalau pengiriman oleh individu memang sudah jarang sekali, tapi tetap masih ada peminatnya," ujar salah satu pegawai Pos Indonesia Kantor Pusat, Eris Gustiar saat berbincang dengan Liputan6.com, Jakarta, Selasa (6/8/2013).
Lebih jauh dia menjelaskan, permintaan pengiriman paket dan kartu ucapan lebaran dalam satu pekan menjelang Lebaran bisa menembus 34 ribu kartu.
"Padahal di hari biasa tidak ada antaran pengiriman kartu lebaran. Tapi angkanya bisa melesat sampai 34 ribu kartu per hari dibanding hari normal dengan kiriman surat hingga 5 ribu pucuk," tegasnya.
Eris mengatakan, untuk kartu lebaran atau pengiriman lain dengan berat di bawah 20 gram, pelanggan bisa mempergunakan perangko bernominal Rp 1.500 per kartu. Sedangkan berat kiriman lebih dari 2 kilogram (kg) akan dihitung dalam kategori pengiriman paket.
"Kalau kiriman biasa, barang akan sampai ke tujuan dalam jangka waktu 10 hari kerja. Sedangkan butuh waktu hanya satu hari bila kiriman barang masuk dalam kategori ekspress," ucapnya.
Di tempat terpisah, salah seorang mandor di divisi paket luar negeri, Rahmat (27) menambahkan, pihaknya melayani pengiriman paket dari Indonesia ke mancanegara, seperti tujuan Austria, Australia, Jerman, Belanda, China dan masih banyak lainnya.
"Rata-rata pengiriman ada 100 paket per hari. Satu karungnya menampung beban berat 15-20 kg khusus untuk jalur udara, dan 30 kg melalui jalur laut. Masa pengirimannya pun beragam hanya memakan waktu hari menggunakan pesawat dan 2-3 bulan melalui kapal laut," tandasnya.
Terpenting, dikatakan Eris, pelanggan harus secara jelas mencantumkan nama, alamat pengirim maupun penerima supaya kiriman dapat sampai ke tujuan dan tidak ada retur (pengembalian) ke pelanggan.
"Biasanya pelanggan sering salah atau tertukar dalam meletakkan posisi alamat penerima dan pengirim. Seharusnya alamat pengirim ditulis di pojok kiri atau belakang surat, dan alamat penerima berada di pojok kanan surat. Tapi kadang suka tertukar, jadi kiriman tidak sampai dan justru balik lagi ke pengirim," pungkas dia. (Fik/Nur)
Pesan singkat, instan messenger, surat elektronik, sampai dengan chatting by video boleh jadi pilihan sebagian besar masyarakat untuk saling mengirimkan ucapan selamat Lebaran kepada teman, rekan kerja maupun saudara.
Namun perlu diingat bahwa kartu Lebaran hingga saat ini masih diburu berbagai institusi atau perusahaan sebagai pengganti jabat tangan ketika kedua insan tak sempat bertemu saat Lebaran karena adanya perbedaan jarak.  Â
"Masih ada saja lho yang mengirimkan kartu ucapan Lebaran, khususnya perusahaan kepada klien dan rekan kerja. Kalau pengiriman oleh individu memang sudah jarang sekali, tapi tetap masih ada peminatnya," ujar salah satu pegawai Pos Indonesia Kantor Pusat, Eris Gustiar saat berbincang dengan Liputan6.com, Jakarta, Selasa (6/8/2013).
Lebih jauh dia menjelaskan, permintaan pengiriman paket dan kartu ucapan lebaran dalam satu pekan menjelang Lebaran bisa menembus 34 ribu kartu.
"Padahal di hari biasa tidak ada antaran pengiriman kartu lebaran. Tapi angkanya bisa melesat sampai 34 ribu kartu per hari dibanding hari normal dengan kiriman surat hingga 5 ribu pucuk," tegasnya.
Eris mengatakan, untuk kartu lebaran atau pengiriman lain dengan berat di bawah 20 gram, pelanggan bisa mempergunakan perangko bernominal Rp 1.500 per kartu. Sedangkan berat kiriman lebih dari 2 kilogram (kg) akan dihitung dalam kategori pengiriman paket.
"Kalau kiriman biasa, barang akan sampai ke tujuan dalam jangka waktu 10 hari kerja. Sedangkan butuh waktu hanya satu hari bila kiriman barang masuk dalam kategori ekspress," ucapnya.
Di tempat terpisah, salah seorang mandor di divisi paket luar negeri, Rahmat (27) menambahkan, pihaknya melayani pengiriman paket dari Indonesia ke mancanegara, seperti tujuan Austria, Australia, Jerman, Belanda, China dan masih banyak lainnya.
"Rata-rata pengiriman ada 100 paket per hari. Satu karungnya menampung beban berat 15-20 kg khusus untuk jalur udara, dan 30 kg melalui jalur laut. Masa pengirimannya pun beragam hanya memakan waktu hari menggunakan pesawat dan 2-3 bulan melalui kapal laut," tandasnya.
Terpenting, dikatakan Eris, pelanggan harus secara jelas mencantumkan nama, alamat pengirim maupun penerima supaya kiriman dapat sampai ke tujuan dan tidak ada retur (pengembalian) ke pelanggan.
"Biasanya pelanggan sering salah atau tertukar dalam meletakkan posisi alamat penerima dan pengirim. Seharusnya alamat pengirim ditulis di pojok kiri atau belakang surat, dan alamat penerima berada di pojok kanan surat. Tapi kadang suka tertukar, jadi kiriman tidak sampai dan justru balik lagi ke pengirim," pungkas dia. (Fik/Nur)