Ekonomi India Lesu, Ekspor CPO RI Terancam Susut

Krisis ekonomi dunia membuat pertumbuhan ekonomi di negara-negara maju maupun berkembang mengalami kontraksi, termasuk Indonesia dan India.

oleh Fiki Ariyanti diperbarui 22 Agu 2013, 17:30 WIB
Diterbitkan 22 Agu 2013, 17:30 WIB
cpo-ekspor130527c.jpg
Krisis ekonomi dunia membuat pertumbuhan ekonomi di negara-negara maju maupun berkembang mengalami kontraksi, termasuk Indonesia dan India. Kondisi ini berdampak pada penurunan ekspor minyak kelapa sawit mentah (crude palm oil/CPO) dari Indonesia ke India.

Dirjen Perdagangan Luar Negeri Kementerian Perdagangan, Bachrul Chairi mengatakan, beberapa negara yang merupakan salah satu sumber pendapatan ekspor Indonesia memang mengalami konstraksi ekonomi, selain India.

"Kontraksinya ada dua, yaitu harganya (CPO) jadi turun dan volume ekspornya merosot. Jadi kami harus benar-benar melakukan antisipasi apa yang bisa dilakukan dengan produk ekspor kita ke sana," kata dia saat ditemui di kantor Kementerian Perekonomian, Jakarta, Kamis (22/8/2013).

Bachrul menjelaskan, volume ekspor CPO yang tergerus utamanya dari produk-produk in elastis seperti CPO, minyak goreng akan berpengaruh meski tidak terlalu tinggi.

"Yang berpengaruh itu produk konsumsi bukan bahan pokok, contohnya produk elektronik pasti berkurang, tapi kalau ekspor CPO
relatif tetap. Tapi dampaknya memang ke CPO, mineral, batu bara, bahan tambah yang diolah industri," tandasnya.

Bank Indonesia (BI) sebelumnya memperkirakan pertumbuhan ekonomi China akan mengalami koreksi menjadi 7,5% dari semula 8,2%. Sementara India terkoreksi menjadi 5,9% dari target awal 6,1%.

Selama ini, negeri Bollywood itu merupakan tujuan ekpor utama dari CPO Indonesia. Akibat pelemahan ekonomi India, permintaan CPO dari India pada Februari lalu tercatat anjlok menjadi 653 ribu ton atau sekitar 34% dari total volume ekspor. Pada Maret lalu ekspor kembali longsor ke 416 ribu ton atau 24,4% dari keseluruhan ekspor CPO Indonesia. (Fik/Ndw)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya