Indonesia Butuh Ferrari atau Toyota Kijang?

Indonesia saat ini sudah menjadi salah satu pasar terbesar impor mobil mewah.

oleh Fiki Ariyanti diperbarui 27 Agu 2013, 15:00 WIB
Diterbitkan 27 Agu 2013, 15:00 WIB
sofjan-wanandi-130824b.jpg
Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo), Sofjan Wanandi mendesak pemerintah untuk mulai membatasi impor barang-barang mewah, termasuk mobil eksklusif buatan bangsa lain. Pasalnya negara ini sudah menjadi salah satu yang terbesar di dunia dalam impor mobil mewah.

"Kalau diamati, Indonesia itu lebih besar pasak daripada tiang. Jadi mulailah membatasi pengeluaran kalau tidak perlu, contohnya saja mobil mewah. Indonesia menjadi negara nomor dua terbesar di dunia untuk impor Ferrari, Roll Royce dan lainnya," tegas dia saat ditemui saat acara Law & Business di Jakarta, Selasa (27/8/2013).

Dengan kondisi yang ada, Sofjan mengapresiasi langkah pemerintah yang akan menaikkan Pajak Penjualan Atas Barang Mewah (PPnBM), termasuk mobil mewah hingga 150%. Justru dia berharap, Indonesia bisa menyetop impor mobil mewah.

"Apa perlu bangsa ini pakai Ferrari karena rakyatnya masih banyak yang miskin. Kalau bisa stop impor mobil mewah, dan kalau perlu naiklah Toyota Kijang," ujarnya.

Meski begitu, lebih jauh dia menjelaskan, pemerintah memang akan kesulitan bila harus melarang impor mobil mewah tersebut masuk ke pasar Indonesia karena akan melanggar aturan Organisasi Perdagangan Dunia (World Trade Organization/WTO).

"Pengusaha juga harus mengurangi impor pesawat, membayar utang luar negeri jangan sampai tidak bisa membayarnya karena akan merugikan kita sendiri. Terpenting pemerintah dan pengusaha harus menjaga harus cash flow, tidak usah terlalu ekspansif," pungkas Sofjan.(Fik/Shd)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya