Menteri Pertanian Suswono menyayangkan keinginan Australia yang lebih memilih melakukan importasi sapi ketimbang berinvestasi di Indonesia. Padahal, pihak swasta dari Negeri Kanguru tersebut masih bisa mendapatkan keuntungan dengan menginvestasikan dananya di tanah air.
"Memang sangat disayangkan, Australia yang kita harapkan sebetulnya win-win solution. Jangan jadikan Indonesia pasar saja, tetapi juga bisa dibantu untuk meningkatkan produksi dalam negeri," ujarnya usai menghadiri pembukaan Gelar Potensi dan Peluang Investasi Pertanian 2013 di Hotel Atlet Century Park, Jakarta Pusat, Rabu (28/8/2013).
Masuknya pemodal Australia ke sektor peternakan sebetulnya bisa membuka peluang investasi di sektor usaha lain di tanah air. Namun, pemerintah menegaskan tetap akan menghormati keputusan apapun dari pihak Australia.
"Padahal peluang-peluang ini sangat terbuka, misalnya bisa juga investasi dengan sawit. Tetapi haknya dia untuk investasi atau tidak," ujar Suswono.
Dia memperkirakan, keengganan investasi pemodal Australia kemungkinan disebabkan ketidakjelasan masalah lahan serta dukungan sarana dan infrastruktur terutama di wilayah Indonesia bagian timur yang rencananya menjadi target investasi tersebut. Namun dia yakin pemerintah siap membangun infrastruktur jika memang Australia benar-benar serius berinvestasi.
"Ini memang juga ada masalah infrastruktur. Karena harus kita akui masalah infrastrukur dan lahan masih menjadi kendala, saya yakin kalau dia serius itu apa yang dia inginkan itu bisa (membangun infrastruktur)," tandasnya.(Dny/Shd)
"Memang sangat disayangkan, Australia yang kita harapkan sebetulnya win-win solution. Jangan jadikan Indonesia pasar saja, tetapi juga bisa dibantu untuk meningkatkan produksi dalam negeri," ujarnya usai menghadiri pembukaan Gelar Potensi dan Peluang Investasi Pertanian 2013 di Hotel Atlet Century Park, Jakarta Pusat, Rabu (28/8/2013).
Masuknya pemodal Australia ke sektor peternakan sebetulnya bisa membuka peluang investasi di sektor usaha lain di tanah air. Namun, pemerintah menegaskan tetap akan menghormati keputusan apapun dari pihak Australia.
"Padahal peluang-peluang ini sangat terbuka, misalnya bisa juga investasi dengan sawit. Tetapi haknya dia untuk investasi atau tidak," ujar Suswono.
Dia memperkirakan, keengganan investasi pemodal Australia kemungkinan disebabkan ketidakjelasan masalah lahan serta dukungan sarana dan infrastruktur terutama di wilayah Indonesia bagian timur yang rencananya menjadi target investasi tersebut. Namun dia yakin pemerintah siap membangun infrastruktur jika memang Australia benar-benar serius berinvestasi.
"Ini memang juga ada masalah infrastruktur. Karena harus kita akui masalah infrastrukur dan lahan masih menjadi kendala, saya yakin kalau dia serius itu apa yang dia inginkan itu bisa (membangun infrastruktur)," tandasnya.(Dny/Shd)