"Mana Stok Kedelai 350 Ribu Ton? Kami Mau Beli!"

Gakoptindo mengalurkan tiga tuntutan kepada pemerintah dalam upaya stabilisasi harga kedelai. Apa tuntutannya?

oleh Septian Deny diperbarui 01 Sep 2013, 14:45 WIB
Diterbitkan 01 Sep 2013, 14:45 WIB
kedelai-prodiksi130827b.jpg
Menyusul melonjaknya harga kedelai di pasaran, Gabungan Koperasi Produsen Tempe Tahu Indonesia (Gakoptindo) mengeluarkan tiga tuntutan kepada pemerintah dalam upaya menstabilkan harga kedelai dalam negeri.

Diantara tiga tuntutan tersebut, Gakoptindo mendesak pemerintah untuk segera menjalankan Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013 tentang penugasan kepada Perum Bulog untuk melakukan tindakan pengamanan dan penyaluran kedelai.

"Ini sejalan dengan UUD 1945 pasal 33 ayat 2, maka pemerintah wajib melaksanakan tata niaga kedelai dengan benar dan konsekuen," ujar Ketua Umum Gakoptindo Aip Syarifuddin saat konferensi pers di Gedung Pusdiklat Perum Bulog, Jakarta, Minggu (1/9/2013).

Selain tuntutan tersebut, Gakoptindo juga meminta agar pemerintah segera menurunkan dan menstabilkan harga kedelai serta segera merealisasikan swasembada kedelai. "Dari kemendag mengatakan bahwa ada stok kedelai 350 ribu ton, nah itu kita mau beli, tapi mana?" lanjutnya.

Aip mengatakan, saat ini harga jual kedelai tertinggi terjadi di wilayah Aceh yang mencapai Rp 9.600 per kg. Sementara harga kedelai di ibukota masih merupakan yang terendah sebesar Rp 8.900 per Kg.

"Menurut kami harga itu tidak wajar dan tidak terkendalai. Kalau yang ideal itu ya yang sesuai dengan penetapan dari Kemendag yang sebesar Rp 7.700," tandasnya. (Dny/Shd)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya