Wijaya Karya Bidik Proyek Gedung Parlemen Afrika Selatan

PT Wijaya Karya Tbk tengah membidik proyek pemugaran gedung parlemen Afrika Selatan senilai US$ 2,1 miliar atau setara Rp 22,9 triliun.

oleh Dian Ihsan Siregar diperbarui 18 Okt 2013, 18:00 WIB
Diterbitkan 18 Okt 2013, 18:00 WIB
konstruksi-130902b.jpg
PT Wijaya Karya Tbk (WIKA) tengah membidik proyek pemugaran gedung parlemen Afrika Selatan senilai US$ 2,1 miliar atau setara Rp 22,9 triliun.

Direktur Operasi Luar Negeri WIKA Destiawan menyatakan pemugaran gedung parlemen AS bukan proyek pertama Badan Usaha Milik Negara (BUMN) di sektor kontruksi itu. Sebelumnya,  perseroan telah mendapatkan proyek pembangunan 2.000 unit single house sebesar US$ 31 juta.

"Nah kami sedang mengincar proyek pemugaran gedung parlemen. Proyek ini sangar besar, jadi kami ingin jajaki proyek ini. Peluangnya sangatlah bagus," ujar  Destiawan ketika ditemui di JIExpo Kemayoran, Jakarta, Jumat (18/10/2013).

Untuk merealisasikan proyek itu, lanjut Destiawan, pihaknya sudah berkomunikasi dengan parlemen Afrika Selatan sejak  tahun lalu. "Kami ingin ditunjuk langsung sama mereka. Kalau ada tender lagi agak lama," tegasnya.

Pada kesempatan yang sama, Duta Besar Indonesia untuk Afrika Selatan Sjahril Sabaruddin mengakui, pemerintah Afrika Selatan telah menyediakan dana sebesar US$ 2,1 miliar untuk membangun proyek pemugaran gedung parlemen tersebut. Dengan ada kerja sama proyek pembangunan single house, Sjahri berharap, Afsel memberikan proyek tersebut bisa dikerjakan oleh WIKA. (Dis/Ndw)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya