Green Day Sindir Elon Musk, Ganti Lirik American Idiot saat Konser di Afrika Selatan

Sewaktu membawakan lagu "American Idiot", Billie Joe Armstrong vokalis Green Day, mengganti lirik dengan makna sindiran terhadap Elon Musk.

oleh Ruly Riantrisnanto diperbarui 24 Jan 2025, 14:30 WIB
Diterbitkan 24 Jan 2025, 14:30 WIB
20161018-Green-Day-AS-AFP
Vokalis Green Day, Billie Joe Armstrong saat menghibur penonton saat konser di Hollywood Palladium, AS (17/10). Grup band yang dibentuk pada 1987 silam tersebut bukan pertama kalinya meraih tangga Billboard. (AFP Photo/Kevin Winter)... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta Dalam konser di Johannesburg, Afrika Selatan, pada akhir pekan lalu (19/1/2025), grup musik Green Day kembali mengubah lirik lagu "American Idiot". Kali ini, Billie Joe Armstrong dan rekan-rekannya menyasar miliarder teknologi Elon Musk.

Elon Musk yang lahir di Pretoria, Afrika Selatan, dan menjadi warga negara Amerika Serikat pada tahun 2002, merupakan orang terkaya di dunia serta seorang tokoh bisnis dan teknologi.

Saat ini, Elon Musk juga menjabat sebagai kepala Departemen Efisiensi Pemerintahan, sebuah lembaga eksekutif baru yang tidak terafiliasi dengan pemerintah federal.

Melansir loudwire.com, sewaktu membawakan lagu "American Idiot", Billie Joe Armstrong yang merupakan vokalis Green Day, menyanyikan lirik yang sudah diganti: "I'm not part of an Elon agenda (Aku bukan bagian dari agenda Elon)."

 

Pergantian Lirik pada Tahun Lalu

Green Day Meriahkan Panggung Konser F1 GP Amerika Serikat 2022
Vokalis sekaligus gitaris band rock Amerika Serikat Green Day, Billie Joe Armstrong tampil pada akhir pekan Formula 1 Grand Prix Amerika Serikat 2022 atau F1 GP Amerika Serikat 2022 di Sirkuit Amerika, Austin, Texas, Amerika Serikat, 21 Oktober 2022. F1 GP Amerika Serikat 2022 diselenggarakan dari tanggal 22 sampai 24 Oktober 2022. (SUZANNE CORDEIRO/AFP)... Selengkapnya

Tahun lalu, Green Day telah mengganti lirik "I'm not part of a redneck agenda (Aku bukan bagian dari agenda redneck)" menjadi "I'm not part of the MAGA agenda (Saya bukan bagian dari agenda MAGA)".

Mereka juga pernah memprotes masa pemerintahan Donald Trump pada tahun 2016 dengan menyanyikan, "No Trump, no KKK, no fascist U.S.A. (Tidak ada Trump, tidak ada KKK, tidak ada fasisme di AS)", selama acara penghargaan musik American Music Awards.

Sebelumnya, Elon Musk mengkritik tindakan Green Day. Ia menyebut Green Day telah berpindah dari 'perlawanan terhadap mesin' menjadi sekadar 'bersorak tanpa makna'.

Namun hingga saat ini, Elon Musk belum memberikan tanggapan terkait aksi terbaru Green Day yang terjadi sehari sebelum ia melakukan serangkaian gerakan kontroversial setelah pelantikan Donald Trump sebagai presiden ke-47 Amerika Serikat.

 

Kontroversi Terbaru Elon Musk

CEO Tesla dan SpaceX, Elon Musk, membuat gestur yang dibandingkan dengan hormat ala Nazi saat berpidato selama parade pelantikan Donald Trump di Capitol One Arena, di Washington DC, Amerika Serikat (AS), Senin (20/1/2025).
CEO Tesla dan SpaceX, Elon Musk, membuat gestur yang dibandingkan dengan hormat ala Nazi saat berpidato selama parade pelantikan Donald Trump di Capitol One Arena, di Washington DC, Amerika Serikat (AS), Senin (20/1/2025). (Dok. Angela Weiss/AFP)     ... Selengkapnya

Pada hari yang sama, dalam sebuah parade setelah pelantikan Donald Trump, Elon Musk menyampaikan pidato yang disertai dengan tiga gerakan tangan yang sangat kontroversial. Gerakan tersebut mirip dengan salam Nazi yang digunakan oleh anggota Partai Nazi untuk menunjukkan kesetiaan kepada Adolf Hitler.

Salam Nazi, atau dikenal juga sebagai "salam Romawi", umumnya diasosiasikan dengan fasisme, dan tidak ditemukan dalam teks sejarah atau seni dari periode Romawi.

Elon Musk melakukan gerakan tersebut tiga kali, termasuk sekali dengan membelakangi kerumunan. Tindakannya menuai kritik tajam, terutama mengingat dukungannya terhadap partai politik sayap kanan di Jerman, di mana bintang utamanya telah dua kali dihukum karena menggunakan slogan Nazi dalam acara politik.

Dalam pidatonya, Elon Musk mengatakan kepada kerumunan di sekitarnya, "Saya ingin memberikan hati saya kepada Anda." Ia berbicara sambil menyentuh dadanya dan melakukan gerakan tangan lurus dengan telapak tangan menghadap ke bawah.

Meskipun begitu, terdapat perbedaan kecil dalam gerakannya, dibandingkan dengan salam terkenal yang dipopulerkan oleh Benito Mussolini dan kemudian diadopsi oleh Partai Nazi Hitler dengan banyak kesamaan mencolok.

 

Komentar Pihak Lain

Lembaga Anti-Penistaan (Anti-Defamation League), yang pernah diancam gugatan oleh Musk pada tahun 2023, merilis pernyataan mengenai kontroversi ini.

"Ini adalah momen yang sensitif. Ini adalah hari baru tetapi banyak orang masih tegang. Politik kita sangat memanas dan media sosial hanya menambah kecemasan," mereka menyampaikan melalui media sosial.

"Kami percaya bahwa @elonmusk membuat gerakan canggung dalam semangat antusiasme, bukan salam Nazi. Namun kami menghargai bahwa banyak orang merasa tegang," sambung mereka.

Claire Aubin, seorang sejarawan tentang Nazisme di Amerika Serikat, menyatakan (melalui Associated Press), "Menurut pendapat profesional saya, Anda seharusnya percaya pada apa yang Anda lihat."

Pernyataannya merujuk pada gerakan Elon Musk yang dianggap sebagai salam Nazi.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya