Ada Lemari Pendingin, Nelayan Tak Perlu Pakai Formalin

Sektor perikanan dinilai merupakan bisnis masa depan Indonesia selain dari energi terbarukan.

oleh Fiki Ariyanti diperbarui 21 Okt 2013, 13:45 WIB
Diterbitkan 21 Okt 2013, 13:45 WIB
yugi-prayanto-131021b.jpg
Wakil Ketua Umum Kelautan dan Perikanan Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin), Yugi Prayanto mengaku, sektor perikanan merupakan bisnis masa depan Indonesia, selain dari energi terbarukan.

Sehingga pihaknya memperkenalkan produk lemari pendingin (cold storage) bagi para nelayan di seluruh tanah air.

"Kadin untuk menyediakan produk cold storage ukuran kecil yang menggunakan tenaga surya dan motor roda tiga berpendingin sebagai sarana pemasaran bergerak hasil perikanan dari nelayan maupun industri," kata dia dalam Diskusi Terbatas Minimnya Realisasi Investasi Sektor Kelautan dan Perikanan di kantor Kementerian Perekonomian, Jakarta, Senin (21/10/2013).

Yugi bilang, cold storage tersebut berada di sekitar pelabuhan-pelabuhan yang menjadi wilayah kerja PT Pelindo serta pasar. Ini dimaksudkan untuk memudahkan nelayan dalam menyimpan hasil tangkapan lautnya.

"Cold storage ini untuk menyimpan ikan supaya daya tahannya lebih tinggi, lebih lama dan harga tidak jatuh. Ini juga menghindari nelayan agar tidak pakai formalin, jadi masyarakat tidak tertarik lagi membeli karena sudah tercampur zat kimia," tutur Yugi.

Lemari pendingin itu, menurut Yugi, bisa membuat ikan lebih awet secara alami. Misalnya saja bila disimpan dengan suhu minus 25 derajat celcius, maka ikan bisa bertahan selama 6 bulan.

"Sayangnya sistem logistik perikanan nasional masih perlu didukung pemerintah. Kalau jumlah cold storage lebih banyak lagi maka peluang harga bisa terjaga tidak fluktuatif seperti harga daging sapi yang terus bergejolak," kata Yugi. (Fik/Ahm)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya