Selingkuh, Miliarder Harold Hamm Bayar Uang Cerai Rp 33 Triliun

Kesuksesan Harold Hamm harus tersandung cerita pahit saat sang istri menuduhnya berselingkuh. Ia harus bayar uang cerai Rp 33 triliun.

oleh Siska Amelie F Deil diperbarui 28 Okt 2013, 18:31 WIB
Diterbitkan 28 Okt 2013, 18:31 WIB
harold-hamm-131028-b.jpg

Berasal dari keluarga miskin dan harus hidup dalam satu rumah bersana kedua orang tua dan 12 saudara kandungnya tidak membuat Harold Hamm berkecil hati. Pengusaha minyak asal Amerika Serikat (AS) itu justru merasa sangat termotivasi dan bertekad menjadi pengusaha kaya sejak kecil.

Hamm tahu benar pahitnya tak mampu masuk ke perguruan tinggi karena kendala biaya. Dia pun memulai karirnya sebagai petugas pom bensin. Namun siapa sangka, lewat sumur minyak bekas yang dibelinya, Harold Hamm berubah jadi bandar minyak dengan kekayaan mencapai US$ 12,4 miliar atau setara Rp 137,7 triliun.

Dia pun mencatatkan namanya sebagai salah satu miliarder terkaya di dunia versi Forbes. Namun kesuksesannya harus tersandung cerita pahit saat sang istri menuduhnya berselingkuh. Tanpa pikir panjang sang istri Sue Ann langsung mengurus kasus perceraian dengan alasan tersebut.

Biaya perceraian yang harus dibayarkan Hamm pada Ann disebut-sebut sebagai biaya termahal di dunia dengan kisaran angka US$ 3 miliar atau Rp 33,3 triliun. Ann bisa jadi salah satu wanita terkaya di dunia karenanya.

Siapakan sebenarnya si miskin Harold Hamm yang berubah jadi miliarder dan harus kehilangan sang istri karena wanita lain? Berikut kisah lengkapnya seperti dikutip dari Reuters, Forbes, Monew Week, dan berbagai sumber lainnya, Senin (28/10/2013):

Harold Hamm lahir dari keluarga super miskin

Pengusaha minyak asal AS Harold Hamm lahir pada 11 Desember 1945. Kedua orangtuanya yang merupakan petani biasa melahirkan 13 anak dan Hamm berperan sebagai si bungsu. Hamm besar di tengah keluarga yang sangat miskin dan harus mengawali hidupnya dengan susah payah.

Dia tinggal bersama kedua orangtua dan 12 saudara kandungnya di sebuah rumah yang hanya mempunyai satu kamar. Dia tinggal di wilayah pedesaan Oklahoma di dalam rumah yang bahkan tidak memiliki toilet dan tidak dicat sama sekali.

Hidupnya sangat sulit hingga ia tak bisa melanjutkan sekolahnya. Dia tidak melanjutkan studinya ke perguruan tinggi karena tersandung masalah biaya. Tak mampu masuk universitas, Hamm pun memilih bekerja sebagai petugas pom bensin di Enid.

Hamm mengatakan, saat itu bisnis minyak sangat berkembang di kotanya. Jika dia berdiri di atas bukit yang berjarak 2 mil dari kota Ringwood, maka dia bisa melihat 26 pengeboran minyak di sekitarnya. Di situlah pertama kali Hamm mencetuskan mimpinya, "Bagaimanapun caranya, saya harus terjun ke bisnis itu (minyak)".

Banyak belajar geologi dan pengeboran di lapangan

Tanpa berbekal pengetahuan apapun tentang geologi dan pengeboran, Hamm memulai karirnya tepat dari nol. Pekerjaannya adalah membersihkan tank-tank kontraktor. Dia bekerja tanpa lelah dan mengumpulkan uang sebanyak yang dia bisa lakukan.

Pada 1965, dia bisa membeli truk Ford sendiri setelah meminjam uang senilai US$ 1.000 atau setara Rp 11,11 juta dari seorang teman. Perlahan dia lalu mulai mendapatkan konsumen, menggali lumpur dan menuangkan air ke sejumlah galian. Banyak hal dilakukan Hamm mulai dari proses pengeboran hingga produksi minyak.

Tanpa duduk di bangku kuliah, dia berhasil mempelajari ilmu geologi dan mesin secara otodidak. Dia bekerja siang malam setiap hari tanpa libur. Memantapkan impiannya menjadi pengusaha minyak, Hamm bahkan memasang peta kota tempat penggalian di kamar tidurnya.

Hingga pada 1971, Hamm mulai menemukan titik terang guna mewujudkan mimpinya. Dia membeli lokasi sumur minyak yang belum selesai dibangun karena sempat mengalami kebakaran. Sebenarnya penggalian sumur di Alfalfa, Woods di Oklahoma sudah pernah dimulai pada 1940. Namun api membakarnya bahkan sebelum sumur selesai digali.

Hamm pun menggali sumur tersebut dengan baik dan menghabiskan uang hingga US$ 90 ribu untuk menyelesaikan dua sumur minyak di lokasi tersebut. Di sana, pria miskin ini menemukan jalan menuju kekayaannya.

Jadi miliarder gara-gara sumur minyak bekas

Harold Hamm sang miliarder mengisahkan pengeboran sumur pertamanya yang menghasilkan 20 barel minyak per jam atau sekitar 480 barel per hari. Saat itu harga minyak masih US$ 4 per barel dan naik dengan cepat.

Sementara itu sumur kedua menghasilkan lebih banyak minyak yaitu 75 barel per jam. Sementara sumur ketiga yang dibangun pada 1973 menyumbang 100 barel per jam. Potensi tersebut membuat Hamm memberanikan diri membangun perusahaan pengeboran sendiri pada 1974.

Dengan 13 kilang minyak yang dimilikinya di sekitar Oklahoma, Hamm memperoleh uang hingga US$ 150 ribu per bulan atau sekitar US$ 1,5 juta per tahun. Namun merasa banyak hal yang perlu dilakukannya, Hamm lalu memutuskan untuk kuliah dan menekuni bidang geologi pada 1975.

Setelah lulus kuliah, perusahaan Hamm yang kemudian diberi nama Continental Resources mulai berekspansi ke daerah Midwest dan Rockies. Perusahaannya fokus pada penggalian minyak dan gas sampai akhirnya menemukan Hills Field di North Dakota pada 1995. Penemuan tersebut merupakan yang terbesar di AS dalam 20 tahun terakhir.

Saat ini, pria berusia 67 tahun tersebut memiliki harta berjumlah US$ 12,4 miliar atau setara Rp 137,7 triliun dan menjadikannya orang terkaya ke-33 di dunia. Berawal dari sumur bekas, CEO Continental Resources tersebut meraih peringkat ke-32 orang terkaya di AS.

Dituntut cerai karena dituduh berselingkuh

Setelah bercerai dari istri pertamanya dan memiliki tiga anak, Harold Hamm menikah untuk kedua kalinya dengan Sue Ann pada 1988. Dari pernikahannya dengan Ann, Hamm dikaruniai dua anak perempuan.

Bertahan hidup bersama selama 24 tahun, Ann mengajukan perceraian pada 9 Mei 2012. Perceraian tersebut diajukan karena Ann menuduh suaminya telah berselingkuh. Namun ini bukan kali pertama Ann ingin berpisah dengan sang suami.

Pada 1998, setelah mengarungi mahligai rumah tangga selama 10 tahun, Harold menerima informasi bahwa Ann tengah mencari pengacara untuk mengurus perceraiannya. Merasa takut perceraiannya dapat menggoyahkan bisnisnya, Harold mengupayakan segala cara untuk membatalkan sidang cerainya.

Hamm bahkan meminta hakim di Oklahoma untuk melakukan uji psikologi pada Ann dan meminta hak asuh dua anaknya. Perceraian tersebut akhirnya dibatalkan pada 15 Desember 1998 tanpa alasan yang jelas.

Masalah serupa muncul lagi pada 2003, Ann pindah rumah dari Enid dan memboyong kedua anaknya. Sementara Hamm tetap tinggal di rumahnya. Pengacara mengklaim keduanya sudah tidak saling mencintai dan telah hidup terpisah. Pernikahannya hanya nama semata.

Pada 2007, Ann mulai memata-matai tindak tanduk Hamm dengan memasang seperangkat alat pengintai elektronik di rumahnya. Namun keduanya akhirnya resmi bercerai setelah Ann mengajukan berkas perceraiannya tahun lalu dengan tuduhan Hamm telah selingkuh.

Biaya perceraiannya disebut-sebut yang paling mahal di dunia dengan perkiraan mencapai US$ 3 miliar atau Rp 33 triliun. Jika benar demikian, maka Ann bisa langsung menembus peringkat 20 besar wanita terkaya di dunia versi Forbes.

Harold Hamm dan Sue Ann terkenal dermawan

Meski banyak berita yang mengatakan pernikahannya tidak harmonis. Tetapi Hamm dan Ann terkenal sangat dermawan. Keduanya tak ragu mengeluarkan uang hingga miliaran rupiah di bidang pendidikan.

Pada 2008, Oklahoma State University menerima kebaikan Continental saat perusahaan minyak tersebut memberikan donasi senilai US$ 1 juta untuk menciptakan kursi berbahan bakar minyak.

Sementara itu The Harold and Sue Ann Hamm Foundation juga menyumbangkan dana senilai US$ 10 juta untuk pusat penelitian diabetes di Oklahoma. Hamm juga tercatat sebagai anggota dewan Oklahoma Research Foundation.

Hamm menganggap pendidikan sebagai hal yang paling penting dalam hidupnya. Jika tanpa pendidikan, dia merasa tak akan pernah berhasil keluar dari siklus kemiskinan keluarganya yang sangat menyiksa. (Sis/Igw)



POPULER

Berita Terkini Selengkapnya