Negara-negara di dunia berlomba-lomba memakmurkan rakyat dan negerinya. Meski tetap saja masih ada negara-negara yang tak sukses melakukan hal tersebut.
Dalam beberapa dekade terakhir, negara-negara paling miskin di dunia berasal dari kawasan Afrika. Hingga kini negara-negara itu memiliki angka kemiskinan, kesehatan, pendidikan dan politik yang paling memprihatinkan di dunia.
Artikel berita soal negara-negara termiskin di dunia paling menyedot perhatian pembaca bisnis liputan6.com pada Senin (4/11/2013) ini.
Berita lain yang paling favorit dicari masih seputar pro dan kontra kenaikan Upah Minimum Provinsi (UMP) 2014. Buruh kukuh tak menerima kenaikan UMP di bawah tuntutan mereka yang sebesar Rp 3,7 juta.
Di sisi lain, pengusaha melansir nilai kerugian yang harus mereka tanggung karena aksi mogok buruh.
Berikut Top 5 artikel bisnis pilihan pembaca Liputan6.com lainnya, yakni:
1. 10 Negara Paling Miskin di Dunia
Berhasil menembus peringkat sepuluh besar biasanya merupakan prestasi yang membanggakan bagi suatu negara. Terlebih lagi, jika sukses merebut gelar nomor satu untuk urusan harta kekayaan.
Sayangnya, kali ini, bukan daftar negara terkaya yang akan dirilis tapi justru sebaliknya, deretan beberapa negara paling miskin di dunia. Tentu peringkat teratas berubah menjadi kabar yang kurang menggembirakan.
Dalam beberapa dekade terakhir, kebanyakan negara-negara paling miskin di dunia berasal dari kawasan Afrika. Hingga kini negara-negara itu memiliki angka kemiskinan, kesehatan, pendidikan dan politik yang paling memprihatinkan di dunia.
2. 97 Perusahaan Rugi Rp 48,5 Miliar Gara-gara Buruh Mogok
Sebanyak 97 perusahaan Kawasan Berikat Nusantara (KBN) harus menelan kerugian sekitar Rp 48,5 miliar akibat aksi demo dan mogok yang dilakukan buruh pada 31 Oktober lalu.
Dari data yang diterima Kamar Dagang Industri (KADIN) DKI Jakarta, perusahaan Industri padat karya yang berlokasi di KBN hampir total stop produksi saat aksi mogok berlangsung. Akibatnya stok produksi perusahaan mengalami kerugian sekitar Rp 500 juta per perusahaan.
3. Harga Emas Bakal Terus Merosot Pekan Ini
Setelah dihantam keputusan Bank Sentral Amerika Serikat (The Fed) untuk mempertahankan program stimulusnya, harga emas pekan lalu tercatat merosot tajam. Lalu bagaimana dengan pekan ini.
Hasil survei mingguan Kitco News Gold Survey menunjukkan dari 19 responden, sebanyak 13 orang atau sekitar 68,4% memprediksi harga emas akan anjlok. Sisanya sebanyak masing-masing 3 orang (15,8%) menilai harga emas akan naik dan stabil.
4. Begini Jurus RI Kejar Daya Saing dari Malaysia & Thailand
Indonesia bertekad mengejar ketertinggalan dari dua negara tetangganya Malaysia dan Thailand dalam hal daya saing.
Meski telah berhasil menaikkan peringkat daya saing Indonesia dari peringkat 50 menjadi 38 sebagaimana laporan dari World Economic Forum (WEF) yang berjudul 'Global Competitiveness Report 2013-2014', namun posisi ini masih dibawah Thailand (37), Singapura (2), dan Malaysia (24).
5. Tetapkan UMP Rp 2,4 Juta, Jokowi Dituding Memiskinkan Buruh RI
Buruh mengaku masih banyak yang bersedia menerima upah sebesar Rp 1 juta per bulan. Namun kebijakan tersebut akan menyengsarakan kehidupan buruh karena jauh dari kata layak. (Nur)
Dalam beberapa dekade terakhir, negara-negara paling miskin di dunia berasal dari kawasan Afrika. Hingga kini negara-negara itu memiliki angka kemiskinan, kesehatan, pendidikan dan politik yang paling memprihatinkan di dunia.
Artikel berita soal negara-negara termiskin di dunia paling menyedot perhatian pembaca bisnis liputan6.com pada Senin (4/11/2013) ini.
Berita lain yang paling favorit dicari masih seputar pro dan kontra kenaikan Upah Minimum Provinsi (UMP) 2014. Buruh kukuh tak menerima kenaikan UMP di bawah tuntutan mereka yang sebesar Rp 3,7 juta.
Di sisi lain, pengusaha melansir nilai kerugian yang harus mereka tanggung karena aksi mogok buruh.
Berikut Top 5 artikel bisnis pilihan pembaca Liputan6.com lainnya, yakni:
1. 10 Negara Paling Miskin di Dunia
Berhasil menembus peringkat sepuluh besar biasanya merupakan prestasi yang membanggakan bagi suatu negara. Terlebih lagi, jika sukses merebut gelar nomor satu untuk urusan harta kekayaan.
Sayangnya, kali ini, bukan daftar negara terkaya yang akan dirilis tapi justru sebaliknya, deretan beberapa negara paling miskin di dunia. Tentu peringkat teratas berubah menjadi kabar yang kurang menggembirakan.
Dalam beberapa dekade terakhir, kebanyakan negara-negara paling miskin di dunia berasal dari kawasan Afrika. Hingga kini negara-negara itu memiliki angka kemiskinan, kesehatan, pendidikan dan politik yang paling memprihatinkan di dunia.
2. 97 Perusahaan Rugi Rp 48,5 Miliar Gara-gara Buruh Mogok
Sebanyak 97 perusahaan Kawasan Berikat Nusantara (KBN) harus menelan kerugian sekitar Rp 48,5 miliar akibat aksi demo dan mogok yang dilakukan buruh pada 31 Oktober lalu.
Dari data yang diterima Kamar Dagang Industri (KADIN) DKI Jakarta, perusahaan Industri padat karya yang berlokasi di KBN hampir total stop produksi saat aksi mogok berlangsung. Akibatnya stok produksi perusahaan mengalami kerugian sekitar Rp 500 juta per perusahaan.
3. Harga Emas Bakal Terus Merosot Pekan Ini
Setelah dihantam keputusan Bank Sentral Amerika Serikat (The Fed) untuk mempertahankan program stimulusnya, harga emas pekan lalu tercatat merosot tajam. Lalu bagaimana dengan pekan ini.
Hasil survei mingguan Kitco News Gold Survey menunjukkan dari 19 responden, sebanyak 13 orang atau sekitar 68,4% memprediksi harga emas akan anjlok. Sisanya sebanyak masing-masing 3 orang (15,8%) menilai harga emas akan naik dan stabil.
4. Begini Jurus RI Kejar Daya Saing dari Malaysia & Thailand
Indonesia bertekad mengejar ketertinggalan dari dua negara tetangganya Malaysia dan Thailand dalam hal daya saing.
Meski telah berhasil menaikkan peringkat daya saing Indonesia dari peringkat 50 menjadi 38 sebagaimana laporan dari World Economic Forum (WEF) yang berjudul 'Global Competitiveness Report 2013-2014', namun posisi ini masih dibawah Thailand (37), Singapura (2), dan Malaysia (24).
5. Tetapkan UMP Rp 2,4 Juta, Jokowi Dituding Memiskinkan Buruh RI
Buruh mengaku masih banyak yang bersedia menerima upah sebesar Rp 1 juta per bulan. Namun kebijakan tersebut akan menyengsarakan kehidupan buruh karena jauh dari kata layak. (Nur)