BI: Keseimbangan Eksternal Membaik, Ekonomi Domestik Melambat

Kinerja Neraca Pembayaran Indonesia diperkirakan terus membaik terutama ditopang oleh surplus transaksi modal dan finansial yang meningkat.

oleh Syahid Latif diperbarui 13 Nov 2013, 20:16 WIB
Diterbitkan 13 Nov 2013, 20:16 WIB
bank-indonesia-130815c.jpg
Bank Indonesia (BI) optimistis proses pemulihan keseimbangan eksternal Indonesia pada kuartal IV-2013 bakal terus berlanjut seiring perbaikan kondisi ekonomi dan keuangan global. Kondisi ini terjadi di tengah tren perlambatan ekonomi domestik.

"Kinerja Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) diperkirakan terus membaik terutama ditopang oleh surplus transaksi modal dan finansial yang meningkat," kata Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI, Difi A Johansyah dalam keterangan tertulisnya, Rabu (13/11/2013).

BI menilai perbaikan transaksi berjalan juga diperkirakan terus berlanjut yang dipengaruhi oleh penurunan impor nonmigas dan berkurangnya defisit neraca jasa seiring melambatnya permintaan domestik.

Namun bank sentral mengingatkan, perbaikan kinerja NPI masih memerlukan koordinasi kebijakan lanjutan antara pemerintah dan BI antara lain di sektor Migas yang perlu langkah-langkah pengendalian konsumsi BBM untuk mengurangi defisit transaksi berjalan dari masih tingginya impor minyak.

Pada bagian lain, BI melaporkan respon kebijakan dan strategi pembiayaan fiskal di tengah berbagai risiko di pasar keuangan global telah menopang kinerja transaksi modal dan finansial.

Transaksi modal dan finansial pada kuartal III-2013 mencatat surplus US$ 4,9 miliar yang didukung oleh arus masuk investasi langsung asing (PMA) yang meningkat menjadi US$ 5,4 miliar dibanding US$ 4,7 miliar pada kuartal sebelumnya. Hal ini  terjadi seiring perbaikan iklim investasi di dalam negeri.

"Investasi portofolio asing tercatat positif seiring kembali masuknya aliran modal asing pada instrumen portofolio berdenominasi rupiah sebagai respon positif terhadap langkah antisipatif BI dalam meredam kenaikan ekspektasi inflasi melalui peningkatan BI Rate dan pengelolaan nilai tukar yang sesuai dengan nilai fundamentalnya," ujar BI dalam keterangannya.

Kondisi ini didukung pula oleh langkah pemerintah menerbitkan obligasi valas sebagai salah sumber pembiayaan fiskal.

Secara total, rendahnya arus masuk investasi portofolio di awal kuartal menyebabkan surplus transaksi modal dan finansial pada periode Juli-September 2013 lebih rendah dibandingkan dengan surplus pada kuartal sebelumnya.

"Meskipun demikian, terjadi perbaikan komposisi aliran modal masuk karena aliran modal swasta pada triwulan III-2013 ini lebih didominasi oleh peningkatan arus masuk PMA," ujar Difi. (Shd)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya