Lalu Lintas Padat, Pesawat Jangan Sampai Saling Senggol di Udara

Meningkatnya pengguna transportasi udara setiap tahun telah menyebabkan kepadatan lalu lintas udara. Bagaimana mengatasinya?

oleh Fiki Ariyanti diperbarui 18 Nov 2013, 17:33 WIB
Diterbitkan 18 Nov 2013, 17:33 WIB
menhub-e.e-mangindaan130415c.jpg
Meningkatnya pengguna transportasi udara setiap tahun telah menyebabkan kepadatan lalu lintas udara hampir di seluruh bandara di Indonesia, salah satunya di Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Jakarta. Bagaimana cara Kementerian Perhubungan mengatasi persoalan ini?  

Menteri Perhubungan, EE Mangindaan mengakui terjadi lonjakan penumpang transportasi udara saat ini yang mencapai 11,8% setiap tahun.

"Kami sudah punya action plan, sekarang terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta sedang dalam pengembangan dan diperkirakan selesai 2014," jelasnya di Hotel Borobudur, Jakarta, Senin (18/11/2013).

Dengan upaya pengembangan tersebut, Mangindaan berharap mampu menampung dan mengatur tingginya trafik penerbangan yang kian padat.

"Sekarang sudah 72-78 penerbangan per jam, jadi kami ingin membenahi sistem air trafic control (ATC) supaya mencegah jangan sampai terjadi senggol menyenggol di udara karena belum ada satu menit sudah ada lagi yang terbang," papar dia.

Langkah lain, dia menyebut, pemerintah dan pengelola bandara akan memindahkan sebagian penerbangan ke Bandara Halim Perdanakusuma yang diperkirakan bisa terlaksana pada Januari 2014.

"Diharapkan bisa melonggarkan sedikit trafik di Soetta dan kuartal III 2014 angkutan udara khusus menampung jemaah haji juga sudah pindah ke Halim," tukas Mangindaan.

Dia menyebut, beberapa maskapai penerbangan seperti Batik Air, Lion Air telah berniat pindah ke Bandara Halim Perdanakusuma untuk sementara. Pasalnya pengembangan bandara Soetta diperkirakan dapat menelan waktu 1-2 tahun.

"Kalau pengembangan bandara sudah selesai, maka akan kembali lagi. Tapi nantinya usai pengembangan, bandara ini bisa menampung 90 juta penumpang dari saat ini 72 juta orang," tandasnya. (Fik/Ndw)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya