Indonesia masih saja terjebak dalam pusaran importasi bahan pangan sehingga negara ini belum mampu lepas dari defisit neraca perdagangan. Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan neraca perdagangan tercatat minus sebesar US$ 6,36 miliar atau setara Rp 75,4 triliun hingga Oktober 2013. (kurs: Rp 11.855 per dolar As).
Data impor Indonesia kelompok sembako berdasarkan negara asal mencapai US$ 7,73 miliar atau setara Rp 91,6 triliun dengan berat sebanyak 16,49 miliar kilogram (kg). Padahal nilai impor sepanjang periode Oktober ini sebesar US$ 876,81 juta atau sedikit menurun dari periode sebelumnya yang terealisasi sebanyak US$ 684,82 juta.
Komoditas biji gandum dan meslin memberikan kontribusi impor terbesar sejak Januari-Oktober 2013 yakni sebesar US$ 2,08 miliar. Berasal dari Australia sebanyak US$ 1,24 miliar, Kanada US$ 456,57 juta, Amerika Serikat (AS) US$ 151,73 juta, India US$ 120,29 juta, Rusia sebesar US$ 42,24 juta dan negara lainnya sebesar US$ 62,38 juta.
Di samping itu, terdapat pula impor gula tebu dengan total nilai impor US$ 1,42 miliar. Rata-rata impor tersebut diperileh dari Thailand US$ 595,84 juta, Brazil US$ 465,17 juta, Australia US$ 247,02 juta, El Savador US$ 54,54 juta, Afrika Selatan US$ 36,14 juta dan negara lain sebesar US$ 26,11 juta.
Ini daftar 29 komoditas (sembako) beserta nilai impor yang masih digandrungi Indonesia dalam periode sepuluh bulan 2013, antara lain :
1.     Beras : US$ 208,56 juta
2.     Jagung : US$ 699,79 juta
3.     Kedelai : US$ 861,95 juta
4.     Biji Gandung dan Meslin : US$ 2,08 miliar
5.     Tepung Terigu : US$ 63,73 juta
6.     Gula Pasir : US$ 41, 38 juta
7.     Gula Tebu : US$ 1,42 miliar
8.     Daging Sejenis Lembu : US$ 150,06 juta
9.     Jenis Lembu : US$ 248,23 juta
10. Daging Ayam : US$ 30,24 ribu
11. Garam : US$ 75,33 juta
12. Mentega : US$ 81,05 juta
13. Minyak Goreng : US$ 62,16 juta
14. Susu : US$ 688,16 juta
15. Bawang Merah : US$ 36,42 juta
16. Bawang Putih : US$ 317,08 juta
17. Kelapa : US$ 833 ribu
18. Kelapa Sawit : US$ 2,25 juta
19. Lada: US$ 3,08 juta
20. Teh : US$ 25,87 juta
21. Kopi : US$ 36,26 juta
22. Cengkeh : US$ 3,02 juta
23. Kakao : US$ 63,08 juta
24. Cabe (segar dingin) : US$ 360,08 ribu
25. Cabe (kering tumbuh) : US$ 18,54 juta
26. Cabe (awet sementara) : US$ 2,24 juta
27. Tembakau : US$ 514,28 juta
28. Ubi Kayu : US$ 38,38 ribu
29. Kentang : US$ 25,31 juta
(Fik/Ndw)
Data impor Indonesia kelompok sembako berdasarkan negara asal mencapai US$ 7,73 miliar atau setara Rp 91,6 triliun dengan berat sebanyak 16,49 miliar kilogram (kg). Padahal nilai impor sepanjang periode Oktober ini sebesar US$ 876,81 juta atau sedikit menurun dari periode sebelumnya yang terealisasi sebanyak US$ 684,82 juta.
Komoditas biji gandum dan meslin memberikan kontribusi impor terbesar sejak Januari-Oktober 2013 yakni sebesar US$ 2,08 miliar. Berasal dari Australia sebanyak US$ 1,24 miliar, Kanada US$ 456,57 juta, Amerika Serikat (AS) US$ 151,73 juta, India US$ 120,29 juta, Rusia sebesar US$ 42,24 juta dan negara lainnya sebesar US$ 62,38 juta.
Di samping itu, terdapat pula impor gula tebu dengan total nilai impor US$ 1,42 miliar. Rata-rata impor tersebut diperileh dari Thailand US$ 595,84 juta, Brazil US$ 465,17 juta, Australia US$ 247,02 juta, El Savador US$ 54,54 juta, Afrika Selatan US$ 36,14 juta dan negara lain sebesar US$ 26,11 juta.
Ini daftar 29 komoditas (sembako) beserta nilai impor yang masih digandrungi Indonesia dalam periode sepuluh bulan 2013, antara lain :
1.     Beras : US$ 208,56 juta
2.     Jagung : US$ 699,79 juta
3.     Kedelai : US$ 861,95 juta
4.     Biji Gandung dan Meslin : US$ 2,08 miliar
5.     Tepung Terigu : US$ 63,73 juta
6.     Gula Pasir : US$ 41, 38 juta
7.     Gula Tebu : US$ 1,42 miliar
8.     Daging Sejenis Lembu : US$ 150,06 juta
9.     Jenis Lembu : US$ 248,23 juta
10. Daging Ayam : US$ 30,24 ribu
11. Garam : US$ 75,33 juta
12. Mentega : US$ 81,05 juta
13. Minyak Goreng : US$ 62,16 juta
14. Susu : US$ 688,16 juta
15. Bawang Merah : US$ 36,42 juta
16. Bawang Putih : US$ 317,08 juta
17. Kelapa : US$ 833 ribu
18. Kelapa Sawit : US$ 2,25 juta
19. Lada: US$ 3,08 juta
20. Teh : US$ 25,87 juta
21. Kopi : US$ 36,26 juta
22. Cengkeh : US$ 3,02 juta
23. Kakao : US$ 63,08 juta
24. Cabe (segar dingin) : US$ 360,08 ribu
25. Cabe (kering tumbuh) : US$ 18,54 juta
26. Cabe (awet sementara) : US$ 2,24 juta
27. Tembakau : US$ 514,28 juta
28. Ubi Kayu : US$ 38,38 ribu
29. Kentang : US$ 25,31 juta
(Fik/Ndw)