Pemerintah berusaha menekan impor dengan segala upaya. Salah satunya dengan mengembangkan perkebunan buah tropis dalam skala besar dan modern agar tidak bergantung pada produk impor terutama buah.
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Dahlan Iskan menuturkan, masalah ekspor dan impor yang terjadi di Indonesia dapat diselesaikan dengan kerja keras dan mengurangi ketergantungan terhadap produk impor.
"Kita harus kurangi ketergantungan impor, seperti mengurangi ketergantungan produk impor buah. Kami juga akan mengembangkan perkebunan buah tropis yang skalanya besar dan modern," ujar Dahlan ketika ditemui di Hotel Sultan, Jakarta, Selasa (3/12/2013).
Menurut Dahlan, Indonesia punya potensi yang tinggi untuk menghasilkan buah, tapi buah yang didapatkan justru dari impor. Ke depan, buah seperti durian, manggis, pisang dan pepaya akan ditanami dari Medan hingga Indonesia Timur, tepatnya di daerah Maluku.
Ketika pemenuhan buah dalam negeri bisa dipenuhi, maka Indonesia bisa menjalankan ekspor ke negara-negara yang ruang lingkupnya ASEAN.
Selain itu, ia menjelaskan, BUMN melalui Perum Bulog akan menjalankan pengadaan pasokan beras nasional dalam sektor pangan. Sehingga di tahun 2014 ketersediaan beras nasional bisa dipenuhi dengan sebaik mungkin.
"Kita penuhi semua kebutuhan beras maupun buah, sehingga kita tidak lagi impor dari luar, justru kita akan menjalankan ekspor ke negara-negara ASEAN lainnya," tegas Dahlan.
Lanjut Dahlan, ia juga akan mengatur pupuk nasional, sehingga ketersediaan pasokan pupuk selalu terpenuhi dan tidak pernah hilang dari peredaran masyarakat.
"Pasokan pupuk tidak akan hilang, kelangkaan pupuk karena banyak spekulan yang main, misalnya mereka melakukan penimpunan," ungkap Dahlan.
Dahlan menambahkan, Indonesia tidak perlu lagi melakukan impor semua kebutuhan dari luar negeri apabila semua pihak dapat melakukan hal tersebut mulai dari pengembangan perkebunan buah, pengaturan pasokan beras, dan pupuk. (Dis/Ahm)