Aksi Menteri Badan Usaha Milik (BUMN) Dahlan Iskan tak pernah berhenti. Kali ini Menteri BUMN membuktikan ucapannya untuk memberhentikan direksi PT Biro Klasifikasi Indonesia (Persero) yang ketahuan bermain golf ketika jam bekerja berlangsung.
Dahlan Iskan memberhentikan dua direksi PT Biro Klasifikasi Indonesia yang salah satunya Direktur Utama PT BKI Ibnu Wibowo yang sebelumnya menjabat direksi PT Pann Multi Finance. Artikel Dahlan Iskan akhirnya memecat direksi BKI yang ketahuan main golf paling menyita perhatian pembaca Liputan6.com pada Kamis (19/12/2013).
Selain itu, peluang Pegawai Negeri Sipil (PNS) untuk mengajukan pensiun dini tetap terbuka juga telah menarik perhatian pembaca. Sekretaris Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PAN-RB) Tasdik Kinanto menuturkan, pensiun dini dimungkinkan bagi PNS yang masa kerjanya sudah 20 tahun, meski pun usianya belum memasuki usia 50 tahun.
Advertisement
Puluhan artikel telah disajikan hari ini mulai berita ekonomi dalam negeri hingga internasional. Tak luput juga berita mengenai bank sentral Amerika Serikat (The Federal Reserve) yang akhirnya memberikan kepastian mengenai penarikan dana stimulus moneternya mulai Januari 2014. The Federal Reserve akan mengurangi dana stimulus moneter sebesar US$ 10 miliar.
Ingin tahu berita bisnis mana saja yang telah menarik perhatian pembaca, berikut ulasannya:
1. Main Golf di Jam Kerja, Dahlan Akhirnya Pecat Direksi BKI
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan akhirnya memutuskan memberhentikan dua direksi PT Biro Klasifkasi Indonesia (Persero) yang ketahuan bermain golf ketika jam bekerja berlangsung.
Dua direksi yang diberhentikan itu salah satunya adalah Direktur Utama PT BKI yaitu Ibnu Wibowo sebelumnya menjabat direksi PT Pann Multi Finance. Dahlan menegaskan, pemecatan itu terkait direksi BKI yang main golf. Ia pun tak menampik kemungkinan memberhentikan dua direksi lain karena adanya laporan keempat direksi BKI juga melakukan hal yang sama.
2. Batas Usia Pensiun PNS Dinaikkan Jadi 60 Tahun
Meskipun batas usia pensiun (BUP) Pegawai Negeri Sipil (PNS) dinaikkan dari 56 tahun menjadi 58 tahun untuk jabatan sampai eselon III dan dari 58 tahun menjadi 60 tahun untuk eselon I dan II pada Rancangan Undang-Undang (RUU) Aparatur Sipil Negara (ASN), peluang bagi PNS yang ingin mengajukan pensiun dini tetap terbuka.
Sekretaris Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PAN-RB) Tasdik Kinanto menuturkan, pensiun dini dimungkinkan bagi PNS yang masa kerjanya sudah 20 tahun, meski pun usianya belum memasuki usia 50 tahun.
3. 10 Pesawat Baru Garuda Dibekali Fasilitas Selancar Internet
Penumpang maskapai penerbangan nasional, PT Garuda Indonesia (Persero), akan semakin dimanjakan terutama dalam hal akses internet. Garuda Indonesia mengungkapkan akan menambah armada pesawat yang memiliki fasilitas inflight connectivity sebanyak 10 unit.
Direktur Layanan Garuda Indonesia, Faik Fahmi mengungkapkan penambahan armada pesawat tersebut akan dilakukan dalam dua tahap dimana tahap pertama akan dilakukan dengan menghadirkan empat armada pesawat pada akhir tahun ini.
4. Dahlan: Jangan Bandingkan Petronas dengan Pertamina
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan mengaku sedikit geram banyak kalangan yang membanding bandingkan PT Pertamina (Persero) dengan Petronas.
Dahlan mengakui kedua perusahaan itu memang bergerak di bidang yang sama, namun Pertamina tidak bisa dibandingkan dengan Petronas.
Tidak pantasnya kedua perusahaan dibandingkan itu dikarenakan kedua perusahaan memiliki peranan, wewenang dan kebijakan yang berbeda yang diberikan pemerintah negara masing-masing.
Menurut Dahlan, Petronas itu akan sepadan jika dibandingkan dengan gabungan antara Pertamina dan Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas).
5. The Fed Pangkas Stimulus? Itu Keputusan Tepat!
Bank Sentral Amerika Serikat (The Fed) memutuskan untuk mengurangi dana stimulusnya sebesar US$ 10 miliar menjadi US$ 75 miliar. Mantan Gubernur New York, Frederic Mishkin sangat mendukung keputusan tersebut.
Menurut Frederic, langkah The Fed mengurangi stimulusnya merupakan keputusan yang sangat tepat. The Fed mengurangi ketidakpastian pasar. Selain itu, tapering juga tak berarti pengetatan kebijakan. (Ahm)
Â