Kontraktor Tak Punya Uang, Tol Solo-Kertosono Terancam Mandek

Bappenas berharap proyek infrastruktur jalan tol diharap kontraktor BUMN karena dianggap lebih terjamin.

oleh Septian Deny diperbarui 24 Des 2013, 19:25 WIB
Diterbitkan 24 Des 2013, 19:25 WIB
bangun-jalan-tol130726b.jpg
Pembangunan jalan Tol Solo-Ngawi yang merupakan bagian dari tol Solo-Kertosono teracam mandek. Hal ini lantaran PT Thiess selaku kontraktor dari proyek tersebut tidak mampu menyediakan pendanaan.

Direktur Pengembangan Kerjasama Pemerintah Swasta Kementerian PPN/Bappenas Bastary Pandji Indera dalam keterangan pers Kaleidoskop Pembangunan Infrastruktur tahun 2013 mengungkapkan perjanjian awal menyebutkan persiapan pendanaan harusnya sudah dilakukan ketika pembebasan tanah telah mencapai 80%.

Pemerintah daerah setempat diketahui telah melakukan pembebasan tanah sesuai ketentuan yang ditetapkan tersebut.

"Nantinya pada tanggal 19 atau 20 Januari 2014 akan ada dua kemungkinan yang akan dikeluarkan BPJT (Badan Pengaturan Jalan Tol) yaitu, perjanjian dibatalkan atau tender diulang," ujar Bastary di Kantor Kementerian PPN/Bappenas, Jakarta, Selasa (24/12/2013).

Deputi Bidang Sarana dan Prasarana Kementerian PPN/Bappenas Dedy Supriatna menambahkan institusinya berharap agar kontraktor pengerjaan tol tersebut dilaksanakan dengan mekanisme penunjukkan langsung. Langkah ini perlu dilakukan agar bisa menghindari ketidaksiapan kontraktor dalam menjalankan proyek semacam ini.

Guna menghindari berulangnya proses tender, Bappenas mengusulkan agar proyek-proyek infrastruktur ini digarap langsung oleh kontraktor Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Pemerintah mengklaim penunjukan BUMN bisa membuat pelaksanaan proyek lebih terjamin.

"Jadi ketimbang diulang tendernya saya lebih senang kalau Hutama Karya atau Jasa Marga ditunjuk langsung," tandasnya.

Seperti diketahui, pembangunan jalan Tol Solo-Ngawi telah dimulai pada Semptember lalu. Proses pembangunan tol ini terbagi menjadi dua bagian yaitu dikerjakan oleh pemerintah dan pihak swasta. Yang dikerjakan oleh pemerintah sepanjang 21 km dan pihak swasta mengerjakan sepanjang 69 km.

Pada proyek ini, pemerintah menganggarkan danas sebesar Rp 3,2 triliun, sedangkan sisanya didanai oleh investor sekitar Rp 5,2 triliun. Proyek ditargetkan selesai pada 2015.(Dny/Shd)

Baca Juga

Bappenas Klaim Target Pembangunan Infrastruktur Tercapai

Jam 00.00 Malam Ini Tarif Tol Dalam Kota Jakarta Jadi Rp 8.000

Jasa Marga Ngebet Bangun Tol Atas Laut Jakarta-Surabaya

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya