RI Punya 125 Juta Orang Kaya Baru Bikin Tercengang

Jumlah masyarakat kelas menengah di Indonesia bakal mencapai 125 juta orang dalam 15 tahun ke depan.

oleh Nurseffi Dwi Wahyuni diperbarui 15 Jan 2014, 22:30 WIB
Diterbitkan 15 Jan 2014, 22:30 WIB
kaya-131228c.jpg

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) memprediksi jumlah masyarakat kelas menengah di Indonesia bakal mencapai 125 juta orang dalam 15 tahun ke depan. Jumlah penduduk, khususnya masyarakat kelas menengah, yang terus bertambah banyak menjadi kunci untuk berwirausaha.

Artikel mengenai meningkatnya jumlah orang kaya baru di Indonesia menjadi salah satu informasi yang paling dicari pembaca Liputan6.com pada edisi Rabu (15/1/2014).

Tak hanya itu, pembaca juga banyak yang mencari tahu informasi soal perbandingan harga bahan bakar minyak (BBM) non subsidi yang dijual tiga perusahaan operator Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) yaitu PT Pertamina (Persero), PT Shell Indonesia dan PT Total Oil Indonesia. 

Dari puluhan artikel ekonomi dan bisnis yang disajikan, berikut lima artikel favorit pembaca pada hari ini:
 

1. 125 Juta Orang Kaya Baru Bakal Huni Indonesia

Presiden SBY menyatakan peluang wirausaha di Indonesia sangat terbuka lebar di masa mendatang. Jumlah penduduk, khususnya masyarakat kelas menengah, yang terus bertambah banyak menjadi kunci untuk berwirausaha.

Indonesia saat ini dihuni sedikitnya 50 juta masyarakat kelas menengah. Jumlah masyarakat yang bisa disebut sebagai orang kaya baru ini, diperkirakan bakal mencapai angka 125 juta orang dalam 15 tahun ke depan atau pada 2030.


2. Pertamina, Shell dan Total, Harga BBM Mana Paling Mahal?

Produk BBM non subsidi milik Pertamina yaitu Pertamax dan Pertamax plus mengalami kenaikan harga mulai Rabu (15/1/2014) ini. Berbeda dengan Pertamina, Shell justru menurunkan harga. Sementara perusahaan asal Belanda Total masih belum melakukan perubahan harga. 

Meski menaikkan harga, Pertamina tercatat sebagai perusahaan yang menjual BBM non subsidi dengan harga termurah dibanding dua kompetitornya. Harga pertamax naik jadi Rp 11.300 per liter dan pertamax plus Rp 12.850 per liter.

Sementara harga Shell Super  dan Performance 92 yang dijual Total, setara pertamax dibanderol Rp 11.450 per liter.  Harga V Power yang dijual Shell dan Performance 95 yang dijual Total dijual Rp 12.950 per liter. 

3. Pajak Ekspor Mineral Naik, Freeport Bakal PHK Karyawan?

Perusahaan tambang asal Amerika Serikat (AS) Freeport-McMoRan Copper & Gold dikabarkan bakal memecat pekerjanya usai kenaikan bea keluar yang ditetapkan pemerintah Indonesia.

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono melalui Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 1 Tahun 2014 telah memberikan izin kepada Freeport dan PT Newmont Nusa Tenggara untuk mengekspor konsentrat, dengan meningkatkan bea keluar yang cukup tinggi dalam beberapa tahun ke depan.

Berdasarkan peraturan itu disebutkan pajak ekspor konsentrat tembaga telah dinaikkan menjadi 25% dari 20%, dan secara bertahap akan sampai maksimum 60% pada akhir 2016.

juru bicara Serikat Pekerja PT Freeport Indonesia, Virgo Solossa menuturkan,  dengan pajak ekspor sebesar 25%, PHK menjadi opsi yang tidak dapat dihindari.

4. Honda Resmikan Pabrik Kedua di Karawang

Produsen otomotif asal Jepang, PT Honda Prospect Motor meresmikan pabrik kedua di Karawang, Jawa Barat senilai Rp 3,1 triliun. Dengan pembangunan pabrik ini diharapkan memperkuat ekspansi Honda di Indonesia.

Presiden Direktur PT Honda Prospect Motor Tomoki Uchida mengatakan, pabrik yang dibangun sejak Juni 2012 ini memiliki kapasitas produksi sebesar 120 ribu unit sehingga mampu meningkatkan kapasitas produksi Honda di Indonesia dari sebelumnya 80 ribu unit per tahun menjadi 200 ribu per tahun


5. SBY Minta Maaf Tak Bisa Tampung Semua Pelamar PNS

Menjadi Pegawai Negeri Sipil (PNS) masih menjadi impian sebagian besar warga negara Indonesia. Terbukti jumlah pelamar lowongan pekerjaan sebagai abdi negara ini membludak meski pemerintah sudah membuka puluhan ribu lowongan posisi calon PNS.

Sayangnya, jutaan pelamar terpaksa gigit jari karena tak dapat diterima menjadi PNS mengingat ketatnya persaingan. Menanggapai hal itu, Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono tanpa sungkan meminta maaf kepada para pelamar yang tak dapat mewujudkan cita-citanya menjadi PNS. (Ndw)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya