Sejumlah pihak baik pengusaha maupun investor kerap mengeluhkan infrastruktur pelabuhan laut yang kurang memadai. Padahal pelabuhan mempunyai peran vital dalam aktivitas kegiatan perdagangan baik ekspor dan impor.
Menjawab kegelisahan investor dan pelaku usaha, Kementerian Perhubungan (Kemenhub) melakukan berbagai upaya demi meningkatkan kualitas pelayanan di pelabuhan sehingga keluhan soal biaya logistik yang mahal bisa teratasi dengan baik.
Wakil Menteri Perhubungan (Wamenhub), Bambang Susantono mengaku pihaknya akan merilis Indonesia Port Net atau layanan portal pelabuhan elektronik mulai Rabu (23/1/2014).
"Layanan online ini akan menghubungkan aktivitas 4 pelabuhan utama di Indonesia menjadi terintegrasi, yaitu Pelabuhan Belawan Medan, Tanjung Priok Jakarta, Tanjung Perak Surabaya, dan Makassar," jelas dia dalam acara Indonesia Investor Forum 3 di Jakarta, Selasa (21/1/2014).
Melalui sistem ini, tambah Bambang, siapapun dapat melacak kepastian datangnya kapal yang akan berlayar di empat pelabuhan utama tersebut secara detail.
"Misalnya kita akan tahu kapan kapal datang ke Belawan, jam berapa akan sampai di dermaga, bakal bersandar, sampai tahu berapa truk bongkar muat yang dibawanya," jelas dia.
Dia mengakui, ke depan, implementasi layanan elektronik ini secara bertahap akan memadukan seluruh pelabuhan di Indonesia. Saat ini jumlah pelabuhan laut di Tanah Air mencapai 2.400 pelabuhan.
"Tahap pertama, sistem ini bakal diterapkan di pelabuhan utama Jakarta, Tanjung Priok. Lalu menyusul di pelabuhan Belawan dan kemudian Makassar hingga 2.400 pelabuhan di Indonesia akan terlayani sistem ini," cetus Bambang.
Terkait investasi, dia menyebut, pengembangan koneksi 2.400 pelabuhan melalui sistem tersebut membutuhkan anggaran sekitar Rp 206 triliun.
Bambang berharap, melalui layanan elektronik pelabuhan ini kendala waktu tunggu kapal dapat berangsur-angsur membaik. "Selama ini masih ada masalah waktu tunggu kapal, jadi nantinya bisa dimonitor dengan sistem ini," tukasnya. (Fik/Nrm)
Baca juga:
Cuaca Buruk Hambat Pengiriman Logistik Jalur Laut
Cuaca Buruk Bikin Pengusaha Pelayaran Rugi Miliaran Rupiah
18% Jam Kerja Terbuang, Terminal di Tanjung Perak Buka 24 Jam
Menjawab kegelisahan investor dan pelaku usaha, Kementerian Perhubungan (Kemenhub) melakukan berbagai upaya demi meningkatkan kualitas pelayanan di pelabuhan sehingga keluhan soal biaya logistik yang mahal bisa teratasi dengan baik.
Wakil Menteri Perhubungan (Wamenhub), Bambang Susantono mengaku pihaknya akan merilis Indonesia Port Net atau layanan portal pelabuhan elektronik mulai Rabu (23/1/2014).
"Layanan online ini akan menghubungkan aktivitas 4 pelabuhan utama di Indonesia menjadi terintegrasi, yaitu Pelabuhan Belawan Medan, Tanjung Priok Jakarta, Tanjung Perak Surabaya, dan Makassar," jelas dia dalam acara Indonesia Investor Forum 3 di Jakarta, Selasa (21/1/2014).
Melalui sistem ini, tambah Bambang, siapapun dapat melacak kepastian datangnya kapal yang akan berlayar di empat pelabuhan utama tersebut secara detail.
"Misalnya kita akan tahu kapan kapal datang ke Belawan, jam berapa akan sampai di dermaga, bakal bersandar, sampai tahu berapa truk bongkar muat yang dibawanya," jelas dia.
Dia mengakui, ke depan, implementasi layanan elektronik ini secara bertahap akan memadukan seluruh pelabuhan di Indonesia. Saat ini jumlah pelabuhan laut di Tanah Air mencapai 2.400 pelabuhan.
"Tahap pertama, sistem ini bakal diterapkan di pelabuhan utama Jakarta, Tanjung Priok. Lalu menyusul di pelabuhan Belawan dan kemudian Makassar hingga 2.400 pelabuhan di Indonesia akan terlayani sistem ini," cetus Bambang.
Terkait investasi, dia menyebut, pengembangan koneksi 2.400 pelabuhan melalui sistem tersebut membutuhkan anggaran sekitar Rp 206 triliun.
Bambang berharap, melalui layanan elektronik pelabuhan ini kendala waktu tunggu kapal dapat berangsur-angsur membaik. "Selama ini masih ada masalah waktu tunggu kapal, jadi nantinya bisa dimonitor dengan sistem ini," tukasnya. (Fik/Nrm)
Baca juga:
Cuaca Buruk Hambat Pengiriman Logistik Jalur Laut
Cuaca Buruk Bikin Pengusaha Pelayaran Rugi Miliaran Rupiah
18% Jam Kerja Terbuang, Terminal di Tanjung Perak Buka 24 Jam