Curah hujan dengan intensitas tinggi yang terjadi dalam satu pekan terakhir menyebabkan beberapa wilayah di Jabodetabek tergenang banjir.
Hal ini secara tidak langsung menghambat jalannya kegiatan ekonomi baik pada sektor industri maupun masyarakat pada umumnya.
Untuk sektor industri, Menteri Pedagangan MS Hidayat mengatakan meskipun banjir tidak sampai menggenangi pabrik namun akses menuju kawasan industri menjadi terhambat.
"Memang kalau banjir yang skrng terjadi tidak ada yang masuk ke pabrik, tetapi genangan dikawasannya membuat karyawan tidak bisa masuk. Itu yang membuat produksinya menurun," ujarnya di Banyuwangi, Jawa Timur, Rabu (22/1/2014).
Hidayat menjelaskan, pada banjir kali ini, hampir semua industri di kawasan industri di Jabodetabek terkena dampaknya.
"Transprortasi logistik tidak bisa memenuhi, transportasi ke daerah tujuan buyer juga terhambat. Truk nggak bisa lewat, karyawan tidak bisa masuk, jadi sedikit melumpuhkan," lanjutnya.
Menurut dia jika hal ini dibiarkan terus menerus maka akan berimbas pada kinerja ekspor Indonesia karena terlambatnya pengiriman barang.
"Makin lama nanti ekspor kita tidak bisa tepat waktu karena untuk mencapai pelabuhan itu juga bisa menjadi sulit," katanya.
Meskipun belum dihitung secara pasti namun kerugian yang diterima industri akibat banjir ini bisa mencapai ratusan miliar rupiah. "Sedang dihitung, tetapi mungkin ratusan miliar rupiah dalam satu minggu ini," jelasnya.
Hidayat berharap Pemerintah Daerah diwilayah Jabodetabek dapat mampu mengatasi permasalahan yang tiap tahun rutin terjadi.
"Dalam 1 tahun ini memang ada tindakan cepat dari Pemda DKI maupun Pusat. Untuk kawasan-kawasan industri dan perumahan kita kurangi, kalau diatasi 100% mungkin masih sulit tetapi dikurangi dampaknya yang sekarang ini semakin parah. Mudah-mudahan minggu ini sudah berakhir, sebab kalu berlarut-larut situsi hujan seperti ini menyebabkan masalah kita juga," tandas dia. (Dny/Nrm)
Baca juga:
Banjir dan Cuaca Buruk Rugikan Pengusaha Rp 100 Miliar/Hari
Cuaca Buruk Bikin Pengusaha Pelayaran Rugi Miliaran Rupiah
Hal ini secara tidak langsung menghambat jalannya kegiatan ekonomi baik pada sektor industri maupun masyarakat pada umumnya.
Untuk sektor industri, Menteri Pedagangan MS Hidayat mengatakan meskipun banjir tidak sampai menggenangi pabrik namun akses menuju kawasan industri menjadi terhambat.
"Memang kalau banjir yang skrng terjadi tidak ada yang masuk ke pabrik, tetapi genangan dikawasannya membuat karyawan tidak bisa masuk. Itu yang membuat produksinya menurun," ujarnya di Banyuwangi, Jawa Timur, Rabu (22/1/2014).
Hidayat menjelaskan, pada banjir kali ini, hampir semua industri di kawasan industri di Jabodetabek terkena dampaknya.
"Transprortasi logistik tidak bisa memenuhi, transportasi ke daerah tujuan buyer juga terhambat. Truk nggak bisa lewat, karyawan tidak bisa masuk, jadi sedikit melumpuhkan," lanjutnya.
Menurut dia jika hal ini dibiarkan terus menerus maka akan berimbas pada kinerja ekspor Indonesia karena terlambatnya pengiriman barang.
"Makin lama nanti ekspor kita tidak bisa tepat waktu karena untuk mencapai pelabuhan itu juga bisa menjadi sulit," katanya.
Meskipun belum dihitung secara pasti namun kerugian yang diterima industri akibat banjir ini bisa mencapai ratusan miliar rupiah. "Sedang dihitung, tetapi mungkin ratusan miliar rupiah dalam satu minggu ini," jelasnya.
Hidayat berharap Pemerintah Daerah diwilayah Jabodetabek dapat mampu mengatasi permasalahan yang tiap tahun rutin terjadi.
"Dalam 1 tahun ini memang ada tindakan cepat dari Pemda DKI maupun Pusat. Untuk kawasan-kawasan industri dan perumahan kita kurangi, kalau diatasi 100% mungkin masih sulit tetapi dikurangi dampaknya yang sekarang ini semakin parah. Mudah-mudahan minggu ini sudah berakhir, sebab kalu berlarut-larut situsi hujan seperti ini menyebabkan masalah kita juga," tandas dia. (Dny/Nrm)
Baca juga:
Banjir dan Cuaca Buruk Rugikan Pengusaha Rp 100 Miliar/Hari
Cuaca Buruk Bikin Pengusaha Pelayaran Rugi Miliaran Rupiah