Cerita Pahit Dibalik Diusirnya Striker Asing Villa 2000

Jorge Paredes pun akan dilaporkan ke polisi oleh istrinya karena sering memukul.

oleh Defri Saefullah diperbarui 02 Apr 2014, 21:34 WIB
Diterbitkan 02 Apr 2014, 21:34 WIB
Jorge Paredes
Jorge Paredes (Istimewa)

Liputan6.com, Jakarta: Klub Divisi Utama, Villa 2000 harus rela kehilangan striker asing baru asal Paraguay, Jorge Paredes. Ini dikarenakan Paredes bermasalah dengan keimigrasian atau tepatnya izin tinggal sementara di Indonesia.

Paredes pun dikabarkan sudah diusir keluar Indonesia setelah ditangkap petugas imigrasi di Hotel Sultan pada 31 Maret 2014 lalu. Hal ini diungkap langsung oleh agen sekaligus istri Paredes, Nur Azizah.

"Setelah sempat berbicara dengan dia di lobi hotel, dia langsung dibawa petugas," kata Nur seperti rilis yang diterima wartawan.

Azizah mengatakan, Kitas (kartu izin tinggal sementara) milik Paredes memang sudah lama mati dan belum diperpanjang. ”Dia juga pernah menyuruh saya membakar paspor lamanya. Saya menolak. Dia sudah punya paspor baru. Tidak tahu kenapa itu bisa keluar,” ungkap dia.

Pembicaraan antara dia dengan Paredes sendiri sebenarnya tidak menyangkut masalah keimigrasian. Tetapi menyangkut kondisi rumah tangga mereka yang sudah semakin tidak sehat. Paredes ternyata orang yang temperamental. Azizah mengaku sering dipukuli olehnya.

Kasus tersebut akan dibawanya ke kepolisian. ”Saya akan bawa ke kepolisian Surabaya karena kami tinggal disana. Saya pernah dipukuli pakai kabel kamera dan diludahi. Saksinya dua rekan Paredes sesama pemain asing. Yakni Alberto Souse Montiel dan Dominggo Miguel,” ungkap Azizah.

Saat kejadian, dua rekan Paredes itu diam saja. Azizah sangat menyesalkan kejadian itu. Bukan hanya itu, masih banyak lagi kejadian serupa yang menimpanya selama hidup bersama Paredes.

”Saya heran. Padahal dia sering saya bantu. Dia mulai berubah sejak masuk Villa 2000. Saya hubungi tidak mau menjawab. Bahkan ketika anak kami sedang sakit,” bebernya.
 
Dia juga mengungkapkan, ada beberapa wanita Indonesia lain yang mendapat perlakuan serupa dari pemain asing yang menjadi pasangan mereka. ”Saya tahu. Karena saya kenal wanita-wanita itu. Biasa mereka (pemain asing) memacari wanita lokal kemudian meninggalkan mereka,” paparnya.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya