Tarung Alot di Zona Poin, 9 Besar Hasil Maksimal Subhan Aksa

Dari 84 kontestan awal, hanya 73 mobil yang sampai garis finish.

oleh Eky Hendrawan diperbarui 07 Apr 2014, 15:31 WIB
Diterbitkan 07 Apr 2014, 15:31 WIB
Subhan Aksa
Subhan Aksa (Eky Hendrawan)

Liputan6.com, Lisbon: Hari terakhir Vodafone Rally de Portugal, Minggu (6/4/2014), menyuguhkan berbagai drama lanjutan dalam tiga SS terakhir. Dari 84 kontestan awal, hanya 73 mobil yang sampai garis finish. Termasuk dua peserta WRC2 yang sampai SS terakhir bertarung berebut posisi dengan pereli Indonesia Subhan Aksa.

Namun, secara keseluruhan Subhan menempati posisi ke-19 dalam putaran ke-4 serial FIA World Rally Championship ini. Di kelas WRC2 di mana ia ikut dalam perebutan poin kejuaraan, finish urutan 9 yang berarti langkah maju dari posisi tahun lalu yang finish ke-11.

Meski hanya memetik 2 poin, hasil ini sudah sangat disyukuri Subhan maupun navigator Nicola Arena. Raihan itu harus dijalani dengan perjuangan ekstra dalam empat hari berturut dan berlangsung sampai SS terakhir. Dimana kondisi medan yang licin, becek, dan berlumpur, hingga Subhan kalah lincah dari para peserta di atasnya.

Termasuk beberapa kesalahan dalam menentukan penggunaan ban yang tepat untuk melibas lintasan-lintasan khusus (Special Stage) yang berubah-rubah karakternya. Akan tetapi di SS terakhir Subhan mampu memaksimalkan lomba.

“Tiga SS terakhir hari ini sangat menyenangkan meski kami sempat mengalami dua kali kesalahan memilih ban. Tapi hari ini Alhamdulillah hasilnya lebih baik dari tahun lalu, selisih waktu dengan lawan pun tak terlalu jauh.” kata Subhan yang juga ketua Ikatan Motor Indonesia (IMI) Sulsel ini.

Setelah terlempar ke posisi 12 seusai SS13, Subhan melakoni tiga SS terakhir tanpa beban selain ingin menikmati lomba di dalam kokpit mobil. Hasilnya malah lebih baik dan membuka pertarungan poin dengan beberapa peserta dan saling kejar dalam SS14, 15 dan 16. Dimana kondisi mobil dan lintsan pun lebih bagus dari sebelumnya.

Kelas WRC2 Portugal akhirnya dimenangi Nasser Al-Attiyah, pereli berpengalaman Qatar yang sebelumnya bergabung dalam tim pabrikan WRC dan juga berpengalaman di ajang Rally Dakar. Ia naik podium bersama Jari Ketomaa (Finlandia) dan Pontus Tidemand (Swedia) yang naik ke WRC2 setelah menjadi juara dunia WRC Junior 2013.

“Tingkat persaingan di WRC2 memang sangat keras dan itu tantangan tersendiri. Hasil Porutgal tentunya akan menambah kepercayaan diri ke seri selanjutnya. Kita tunggu saja bagaimana selanjutnya,” tandas Subhan melalui rilisnya.

Sementara, Nicola, navigator berpengalaman Italia yang sejak tahun lalu mendampingi Subhan dalam Bosowa Rally Team Indonesia. Mengatakan bahwa ini merupakan kali ketiga dirinya bersama Subhan mendapat poin WRC2 setelah tahun lalu di Rally Wales, Inggris.

“Great weekend, bisa mendapuk poin dalam reli sesulit  ini. Seperti dikatakan para pengamat, ini event WRC2 paling semarak sejak tahun lalu baik kualitas maupun kuantitasnya. Jadi dua poin layak dirayakan,” tegas

Nicola benar. Ulasan di beberapa media reli dunia memang menyoroti WRC2 secara khusus di Rally Portugal. Tercatat 20 peserta yang bertarung dan kualitas pesertanya pun bisa terbilang seimbang. Itu dibuktikan fakta lomba yang menghadirkan beberapa pereli selaku pemenang SS. Tidak seperti musim lalu yang didominasi segelintir peserta.

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya