Liputan6.com, Palembang - Arema Cronus harus menjalani ujian berat ketika bertemu tuan rumah Sriwijaya FC pada final SCM Cup 2015, Selasa (27/1/2015) di Stadion Jakabaring. Pada laga ini, kreativitas dari anak-anak Arema diharapkan dapat menaklukan keganasan tuan rumah.
Di kubu Sriwijaya kini ada penyerang haus gol, Ferdinand Sinaga. Sementara ini, ia memegang status sebagai top skor dengan raihan empat gol dari fase grup dan babak semifinal.
Sontak Arema wajib mengandalkan sosok playmaker, Sengbah Kennedy. Pemain terbaik Divisi Utama musim 2014 ini sukses menjadi penyuplai bola bagi Gonzales dan Samsul Arif di depan.
Sebelumnya, pelatih Arema, Suharno menyoroti proses adaptasi mantan bintang Persiwa Wamena ini. Menurutnya, Kennedy belum terlalu menunjukkannya saat membela Arema di Trofeo Persija lalu.
Akan tetapi di babak semifinal, Kennedy justru mampu merepotkan lini tengah Persebaya yang diperkuat Evan Dimas, Zulfiandi, dan Fandi Eko Utomo. Pergerakkannya kadang sulit terbaca sehingga mampu membingungkan barisan pertahanan lawan.
Lanjut ke halaman berikutnya------->
Belajar dari Divisi Utama
Rupanya Kennedy sudah banyak belajar dari perbedaan Divisi Utama dan Liga Super Indonesia. Perbedaan gaya bermain itu perlahan ia ketahui dari ajang SCM Cup 2015.
Permainan Kennedy yang sebelumnya lebih mengandalkan fisik, kini ia lebih mengarah ke teknik. Operan-operan matang kerap ia kirimkan pada rekan setimnya.
"Dulu ketika bermain di Divisi Utama, permainan lebih condong ke fisik. Sekarang di ISL, permainan lebih profesional dan lebih memperhatikan taktik," kata Kennedy.
Lantas, apakah skuat asuhan Benny Dollo siap beradu kreativitas dengan playmaker Arema? Kita saksikan saja di final SCM Cup 2015.
Baca juga:
Cristiano Ronaldo: 3 Kartu Merah di MU, 5 di Madrid
Advertisement