Liputan6.com, Madrid: Pelatih Schalke, Roberto Di Matteo memuji keberanian timnya tetapi menyatakan dia merasakan emosi yang bercampur usai The Royal Blues terdepak dari Liga Champions, (10/3) Selasa waktu setempat.
Klub asal Bundesliga itu nyaris membuat juara bertahan Real Madrid mengepakkan kopernya dengan menang 4-3 di Santiago Bernabeu, Rabu (11/3/2015) dini hari WIB. Namun Schalke harus gigit jari lantaran secara agregat mereka kalah 4-5 dan gagal menembus perempat final Liga Champions.
Terkait hasil ini, Di Matteo mengaku senang dan sedih, bangga akan perjuangan timnya tetapi kecewa lantaran terdepak dari kompetisi.
"Kami bermain dalam pertandingan yang hebat dan punya mimpi untuk lolos. Schalke mencetak empat gol kontra Real Madrid tetapi masih saja tetap gagal melaju ke babak berikutnya. Kami senang, tetapi juga sedih karena dari dua leg tim tak diberi keberuntungan," ucapnya seperti dilansir Soccerway.
Di Matteo kemudian mengatakan Cristiano Ronaldo menjadi pembeda kedua tim. Saat beraksi di leg kedua, pria Portugal itu sempat membawa Real memimpin 3-2 tetapi gol dari Leroy Sane dan Klaas-Jan Huntelaar membuat laga kian sengit.
Lanjut ke halaman berikutnya---->
2
Pria yang sempat menangani Chelsea tersebut juga tetap yakin Los Blancos tak akan memecat Carlo Ancelotti yang sekarang sedang dikritik habis-habisan. Tiga pertandingan terakhir yang dilalui Real Madrid tak terlalu mulus karena mereka hanya menuai satu hasil imbang.
"Cristiano Ronaldo memberikan perbedaan di leg pertama dan juga leg kedua. Kami berhasil membuat Real Madrid kesulitan dan atmosfer pertandingan tidak membuat mereka merasa nyaman," tuturnya.
" Schalke masih sangat muda (soal pengalaman di Liga Champions) tapi kami memberikan segala kemampuan dan merasa bangga. Ancelotti? Dia masih merupakan pelatih papan atas, pelatih dengan level dunia." (DENY ADI PRABOWO)
Baca juga:
Dikritik Fans Sendiri, Ini Tanggapan Kiper Madrid
Advertisement