Liputan6.com, Jakarta - Sebanyak 23 pelatih sekolah sepak bola (SSB) mengikuti FIFA Elite Youth Coaching Course 2015 yang diselenggarakan di Sawangan, Depok, Minggu (15/3). Para pelatih tersebut dipilih PSSI mewakili SSB yang tersebar di seluruh Indonesia.
Nantinya, mereka akan mendapat pelajaran dari instruktur-instruktur berkualitas. Kursus kepelatihan yang berlangsung hingga 20 Maret mendatang bertujuan untuk mengembangkan pengetahuan para pelatih bagaimana menangani calon-calon pesepak bola masa depan dari berbagai aspek.
Di kursus ini mereka akan dibina oleh enam instruktur, dua diantaranya adalah Emral Abus dan Fachry Husaini yang sekarang menangani Timnas U-16 dan U-19.
"Hari ini kita membuka acara FIFA Elite Youth Coaching Course 2015 yang merupakan satu dari sekian rangkaian coaching course yang akan dilaksanakan di tahun 2015. Untuk prosesnya sendiri PSSI meminta rekomendasi kepada FIFA tahun lalu dan sekarang akhirnya terjadi dan kami mendapatkan support penuh dari FIFA baik dari segi materi sampai peralatan," ujar Sekjen PSSI, Joko Driyono.
Usai mengikuti FIFA Elite Youth Coaching Course 2015, diharapkan ke-23 pelatih tersebut dapat menemukan bibit-bibit pemain muda berbakat di daerah masing-masing. Apalagi, saat ini timnas Indonesia masih kekurangan pemain masa depan.
"Oleh karena itu 23 pelatih yang datang tidak mengeluarkan uang sepeser pun karena memang ini bantuan dari FIFA. PSSI memilih orang-orang terbaik dari Aceh sampai Papua yang telah mendedikasikan waktu, pikiran dan tenaga untuk sekolah sepak bola di daerah masing-masing," sambungnya.
"Pelatihan ini akan berjalan selama lima hari hingga 20 Maret mendatang dan instruktur yang memimpin acara ini dipilih langsung oleh FIFA yaitu Poravankara Narayanan Nair Sivaji," papar CEO PT Liga Indonesia tersebut.
Lanjut ke halaman berikut --->
2.
Menanggapi terselenggaranya program ini, Sivaji mengaku senang. Sebab, dia menganggap pengembangan pelatih usia muda merupakan fondasi bagi masa depan sepak bola nasional.
"Kita semua tahu kalau dalam setiap jalan hidup manusia, pendidikan adalah hal yang penting termasuk di dunia sepak bola. Agar bisa maju, seorang manusia harus diberikan pelatihan dengan metode terbaru yang sesuai dengan perkembangan zaman," kata Sivaji.
"Pelatih sepak bola yang notabene manusia juga harus mengetahui kalau dunia kepelatihan untuk usia muda bukan hanya memberikan instruksi, pemain mendengar dan kemudian mempraktikkannya di lapangan," lanjut pria yang juga menjabat sebagai direktur teknik kepelatihan PSSI tersebut.
Senada dengan Sivaji, Pieter Hiustra menyambut baik terselenggaranya FIFA Elite Youth Coaching Course 2015 ini. Pria yang menjabat sebagai direktur teknik pengembangan sepakbola usia muda PSSI itu berharap, kursus ini bisa menghasilkan pelatih berbakat yang mampu mendongkrak prestasi sepak bola nasional.
"Kami telah menyeleksi pelatih-pelatih yang hadir di acara ini dengan harapan mereka bisa menghasilkan pemain-pemain top Indonesia nantinya dan tujuan akhirnya adalah menolong Indonesia untuk memperbaiki peringkat di rangking FIFA dan memperbaiki kualitas sepak bola secara keseluruhan," ucap Pieter.
Baca Juga:
Bersama Juventus, Morata Merasa Kian Pede
Aher Targetkan Jabar Juara Umum PON XIX
Bungkam Eibar, Enrique Puji Keseriusan Messi Cs
Â
Advertisement