Liputan6.com, Jakarta - Ketua Umum Badan Olahraga Indonesia (BOPI), Noor Aman, menyadari ganjalan salah satu kasus anggota organisasinya, Llano Mahardika, yang pernah tersangkut kasus pemalsuan dokumen pemain Indonesia. Namun, Noor meyakini hal itu tidak mengurangi profesionalisme BOPI dalam melaksanakan tugasnya.
BOPI kini tengah melakukan verifikasi terhadap 18 peserta klub ISL 2015. Badan pengawas olahraga di bawah Kementrian Pemuda dan Olahraga itu dibantu sejumlah elemen dalam proses verifikasi tersebut, salah satunya dibantu dari eks-PT Liga Prima Sportindo, Llano Mahardika, selaku eks staf Departemen Kompetisi di PT LPIS alias pengelola Liga Primer Indonesia.Â
(Baca: Anggota Tim Verifikasi BOPI untuk ISL Pernah Palsukan Dokumen).
Noor menyatakan bahwa sebelum merekrut anggota BOPI dia telah meminta pertimbangan dari berbagai pihak termasuk dari kalangan wartawan serta akademisi.
Advertisement
"Buat saya itu masa lalu. Saya tidak melihat orang seperti itu," tegas Noor ketika dihubungi Liputan6.com. "Mau setan atau iblis yang membantu saya verifikasi tidak ada hubungannya dengan itu. Tidak ada pihak luar yang merekomendasikan mereka,"Â sambung dia.
Menurut Noor, jangan terlalu takut dengan stigma eks anggota PT LPIS duduk dalam tim verifikasi ISL. "Jangan terlalu paranoid dengan hal itu. Jadi jangan berpikiran macam-macam soal itu. Di dalam BOPI juga ada profesor."
Mengenai kompetisi ISL 2015, Noor sendiri menyatakan, pihaknya terus berusaha mengejar target penyelenggaraan waktu kompetisi pada 4 April, sesuai jadwal semula.
"Kalau menurut pendapat saya, klub-klub tersebut bisa ditinggal bila tidak memenuhi syarat tampil di ISL. Tapi bagaimana dengan pendapat PT Liga? Kita tunggu saja. Pada prinsipnya, kami tidak pernah berniat menunda bergulirnya ISL."
Baca juga:
Disingkirkan Monaco, Perasaan Ramsey Hancur