Dilema Remaja Papua: Antara Pegunungan Bintang dan Old Trafford

"Ketika panitia meminta KTP ayah saya, dia langsung berkata: 'Bawa saja ini (KTP) ke Jakarta'. Dia sangat senang,"

oleh Cakrayuri Nuralam diperbarui 21 Mei 2015, 08:35 WIB
Diterbitkan 21 Mei 2015, 08:35 WIB
Dilema Remaja Papua: Antara Pegunungan Bintang dan Old Trafford
"Ketika panitia meminta KTP ayah saya, dia langsung berkata: 'Bawa saja ini (KTP) ke Jakarta'. Dia sangat senang,"

Liputan6.com, Jakarta - Cerita unik diutarakan Delvin Toplo, remaja asal Papua yang lolos seleksi CLEAR Ayo! Indonesia Bisa Academy 2015 dan akan bertanding dengan tim Manchester United U-17 di Old Trafford.

Demi membantu sepak bola Indonesia, CLEAR mengadakan seleksi di beberapa daerah dengan berlatih dan menimba ilmu di Old Trafford selama tujuh hari.

Delvin, salah satu dari 11 anak yang beruntung merasa sangat senang begitu mendapat telepon dari pihak CLEAR yang memberitahunya bakal terbang ke Old Trafford. Saat menerima telepon dari CLEAR, ayahnya sedang sakit.

"Waktu saya ditelepon pihak CLEAR, bapak lagi sakit. Tapi karena ayah saya sangat senang, saya langsung dikirim ke Jakarta. Saya berasal dari pedalaman Papua, Pegunungan Bintang," katanya kepada Liputan6.com, Rabu (20/5/2015).

"Ketika panitia meminta KTP ayah saya, dia langsung berkata: 'Bawa saja ini (KTP) ke Jakarta'. Dia sangat senang," Delvin melanjutkan.

Remaja berusia 16 tahun tersebut mengeluhkan minimnya fasilitas olahraga, khususnya lapangan sepakbola. Gelanggang tempatnya bermain sering dipakai berunjuk rasa.

"Saya biasa bermain bola di lapangan merah, lokasinya berada di dekat Bandara Sentani. Saat bermain bola di Papua saya sering terganggu karena lapangannya biasa dipakai demo. Namun saya biasa," seloroh Delvin.

Mendapat kesempatan bertandang ke "rumah" Wayne Rooney, remaja kelahiran 5 Desember 1998 itu berharap bisa menimba banyak ilmu agar bisa masuk ke dalam tim Persipura Jayapura.

"Jujur, saya sangat ingin bermain untuk Persipura. Tapi untuk bergabung di Persipura sangat sulit karena seleksi yang mereka lakukan biasanya tertutup," katanya penuh harap.

Pria yang kagum dengan pemain lincah Luis Nani itu berjanji bakal menunjukkan kemampuannya saat menghadapi tim MU U-17. "Saya ingin tunjukan anak Papua bisa memberikan yang terbaik di depan pelatih-pelatih akademi MU. Tentu saya akan curi perhatian mereka," dia mengakhiri.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya