Korupsi FIFA, Vladimir Putin Bela Blatter Habis-habisan

Rusia telah ditunjuk FIFA sebagai tuan rumah Piala Dunia 2018.

oleh Windi Wicaksono diperbarui 29 Mei 2015, 14:39 WIB
Diterbitkan 29 Mei 2015, 14:39 WIB
Presiden Rusia Vladimir Putin
Presiden Rusia Vladimir Putin. (Reuters/RT/Sergei Karpukhin)

Liputan6.com, Zurich - Ditangkapnya beberapa pejabat FIFA terkait dugaan korupsi dan pencucian uang membuat Presiden Rusia, Vladimir Putin angkat bicara. Putin berpendapat, penangkapan sejumlah pejabat FIFA merupakan cara Amerika Serikat (AS) mencegah Sepp Blatter terpilih lagi sebagai Presiden FIFA.

Seperti diketahui, pada Rabu (27/5/2015), Kepolisian Swiss bekerjasama dengan FBI, Biro Investigasi Federal AS menciduk tujuh orang pejabat FIFA, termasuk Wakil Presiden FIFA, di Baur au Lac, sebuah hotel bintang lima di Zurich, Swiss. Penangkapan itu hanya berselang dua hari sebelum berlangsungnya Kongres Luar Biasa FIFA. 

Tujuh orang ini dituduh telah menyalahgunakan jabatannya untuk melakukan tindak kejahatan pencucian uang dan serangkaian tindak kejahatan terorganisir lainnya. Mereka akan diekstradisi ke Amerika dan akan diadili di sana.  

Sepp Blatter (ANDREAS SOLARO / AFP)

"Adalah sangat jelas bahwa ini merupakan upaya menghalangi terpilih kembalinya Sepp Blatter sebagai Presiden FIFA periode selanjutnya," tegas Putin, seperti dilansir AFP.

"Dan tentu ini adalah pelanggaran yang sangat serius terhadap prinspip-prinsip kerja organisasi internasional," kecam Putin. 

Bersambung ke halaman berikutnya>>>

Selanjutnya

Presiden FIFA Sepp Blatter dengan Presiden Rusia Vladimir Putin
Presiden FIFA Sepp Blatter menyerahan Bola kepada Presiden Rusia Vladimir Putin di acara pemilihan tuan rumah Piala Dunia 2018 (REUTERS/Alexey Nikolsky/RIA Novosti/Kremlin)

Rusia sendiri sebelumnya telah ditunjuk oleh FIFA untuk menjadi tuan rumah Piala Dunia 2018. Keputusan FIFA kala itu dinilai kontroversial, terutama bila melihat situasi keamanan dan cuaca di Rusia.

Kongres Luar Biasa sendiri akan memiliki Presiden FIFA untuk periode 2015-2019, di mana hanya terdapat dua calon yakni, Sepp Blatter yang berstatus sebagai petahana. Lalu, ada Prince Ali bin Al-Hussein dari Jordania, yang kini juga menjabat sebagai Wakil Presiden FIFA untuk Asia. 

Baca juga: 

Ini Modus Korupsi Para Pejabat Tinggi FIFA

MU Jadikan Chicharito "Umpan" untuk Dapatkan Pemain Bintang

Jokowi kepada Menpora: Teruskan Reformasi Sepak Bola Nasional

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya