Sekjen FIFA Disebut-sebut Terlibat Skandal Suap

Valcke dan Blatter adalah dua pejabat puncak di FIFA.

oleh Achmad Yani Yustiawan diperbarui 02 Jun 2015, 12:39 WIB
Diterbitkan 02 Jun 2015, 12:39 WIB
img_jerome_valcke.jpg
New FIFA Secretary-General Jerome Valcke of France gestures during a press conference following his appointment at an executive meeting of the world football's governing body 27 June 2007 in Zurich. AFP PHOTO/FABRICE COFFRINI

Liputan6.com, New York - Para jaksa penuntut Amerika Serikat meyakini Sekretaris Jenderal FIFA Jerome Valcke terlibat dalam transaksi bank senilai 10 juta dolar AS yang menjadi pusat penyelidikan suap pada badan sepak bola dunia itu. Selama ini, Valcke menjadi pembantu terdekat Presiden FIFA, Sepp Blatter.
 
Menurut sumber yang dekat kepada penyelidikan kepada New York Times, Selasa (2/6/2015), pengungkapan aliran uang itu mendekatkan penyelidikan kepada Blatter, lebih cepat dari dugaan semula.

Ada sembilan nama anggota aktif dan mantan anggota FIFA yang tertangkap karena dugaan korupsi.

Valcke, adalah orang yang digambarkan dalam surat dakwaan pengadilan Federal Brooklyn, New York, sebagai seorang "pejabat teras FIFA" yang tak disebutkan identitasnya. Dan, pada 2008 telah mengirimkan uang sebesar 10 juta dolar AS itu kepada pejabat FIFA lainnya, Jack Warner.

Namun, Valcke tidak menjadi tersangka dan tidak dituduh melakukan pelanggaran.

Valcke dan Blatter adalah dua pejabat puncak di FIFA.  Kepada New York Times melalui email, Valcke menyatakan dia tidak berwenang dalam soal keuangan dan dan tidak pula memiliki kekuasaan untuk melakukan hal itu.

Dipecat

Sepp Blatter
Presiden FIFA Sepp Blatter usai pemilihan (Reuters)

Valcke yang berasal dari Prancis, sebelum ini pernah terlibat dalam kontroversi keuangan. Dia bergabung dengan FIFA pada 2003 sebagai direktur pemasaran badan sepak bola dunia itu.

Namun, kemudian dipecat pada Desember 2006 setelah hakim pengadilan New York memutuskan dia dan beberapa orang lainnya berulang kali berbohong kepada MasterCard dan Visa mengenai kesepakatan kesponsoran.

Namun FIFA menegaskan kasus yang melibatkan Valcke itu tidak bisa menjadi kesimpulan bahwa negosiasi-negosiasi bisnis yang dilakukan FIFA telah melanggar prinsip-prinsip bisnis.

Mahkamah banding lalu membatalkan keputusan hakim New York itu pada Mei 2007. Sebulan berikutnya, beberapa hari setelah FIFA membuat kesepakatan dengan MasterCard, Blatter memilih Valcke sebagai sekretaris jenderal, dan ia pun tak pernah didakwa melakukan pelanggaran karena kasus itu.(Ant)

 

Baca Juga:

Latih Madrid, Benitez Jadikan Pemain Ini Target Utama

Bomber Chelsea Balik Lagi ke Atletico Madrid?

Kuak Fakta di Balik Penampilan Gemilang Lionel Messi

Kiper MU Curhat Soal Masa Depannya

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya