Liputan6.com, Jakarta - Bek Mitra Kukar, Hansamu Yama Pranata, mengaku belum tahu niat PT Liga Indonesia memberlakukan Salary Cap. Pasalnya PT Liga ingin menstabilkan keuangan klub dengan cara menerapkan aturan Salary Cap dan Budget Cap.
"Saya tidak tahu, tergantung klub saja. Jika nantinya memang ada pemerataan atau pemotongan gaji, ya semoga hasilnya tetap tidak memberatkan," ujar Hansamu saat dihubungi Liputan6.com, Selasa (4/8/2015).
Salary Cap merupakan batasan jumlah uang yang dikeluarkan sebuah klub dalam memberikan gaji bagi para pemainnya. Sekretaris PT Liga Indonesia, Tigorshalom Boboy, menegaskan dapat saja memberlakukan keduanya (budget cap dan salary cap) pada gelaran kompetisi berikutnya.
Advertisement
"Di sini objeknya adalah klub, kita mau finansial klub stabil, sehingga di kemudian hari tidak ada kabar lagi masalah klub yang tidak bisa gaji pemainnya," tambah Tigor.
Guna mengantisipasi keberatan dari para pemain terkait pemberlakuan aturan itu, Tigor akan berkomunikasi dengan pihak klub. Karena hal itu demi kestabilan finansial klub sendiri.
"Kita sedang pelajari formatnya dan akan dikomunikasikan dengan klub dan pemain. Tentu akan ada sedikit keberatan dari pemain karena pendapatan mereka berkurang, tapi kita tidak bisa memuaskan satu pihak saja. Yang terpenting adalah keuangan klub stabil," jelas Tigor. (Ton/Ary)Ju
Baca Juga:
Sempat Menghilang, Akhirnya Keberadaan Di Maria Terungkap
Segera Pensiun, Van Gaal Sudah Tunjuk Penerus di MU
Lagi, Van Gaal Ultimatum Gelandang Kesayangannya
Kenapa Van Gaal Ngebet Ingin Datangkan Pedro? Ini Alasannya