Anang Ma'ruf Jadi Go-Jek, PSSI: Kompetisi Satu-satunya Jalan

Menurut Sekjen PSSI, hanya kompetisi yang bisa menyelamatkan pemain.

oleh Antonius Hermanto diperbarui 05 Sep 2015, 14:13 WIB
Diterbitkan 05 Sep 2015, 14:13 WIB
Anang Ma'ruf
Anang Ma'ruf tampak ceria bakal kenakan jaket Go-Jek dan memulai profesi lain (Ahmad Zaini/Liputan6.com)

Liputan6.com, Jakarta - Nasib malang yang menimpa legenda Timnas Indonesia, Anang Ma'ruf banting stir menjadi pengemudi Go-Jek mendapat perhatian dari PSSI. Sekretaris Jendral PSSI, Azwan Karim menilai, hanya kompetisi yang bisa menyelamatkan pemain.

"Kami tentunya sangat prihatin melihat kondisi ini. Tapi sebenarnya bukan hanya mas Anang yang menderita, saat ini banyak juga pesepakbola lain, wasit, dan pelatih yang mengalami kesulitan," ujar Sekretaris Jendral PSSI, Azwan Karim, saat dihubungi Liputan6.com (5/9/2015).

Sepakbola Tanah Air sedang vakum menyusul sanksi FIFA buntut dari pembekuan PSSI oleh Kemenpora. Kompetisi, menjadi harga mati dan harus segera digulirkan agar pemain kembali memiliki pekerjaan.

"Sejak awal kami (PSSI) berjuang untuk menghidupkan kembali kompetisi, karena jika kompetisi berhenti tentunya banyak pesepakbola akan sulit, karena kebanyakan dari mereka mencari nafkah dari satu-satunya keterampilan (main bola) yang mereka miliki," tambah Azwan.

Berkembang opsi, menggelar pertandingan amal untuk membantu Anang. Tapi menurut Azwan, itu bukan langkah konkret karena hanya bersifat sementara. "Bisa saja (gelar laga amal) tapi apakah itu menjadi jawaban dan solusi terbaik? Itu kan cuma solusi sementara. Yang kita mau adalah solusi jangka panjang."

"Bukannya kami tidak memperhatikan mas Anang, tapi tidak fair kalau hanya fokus ke dia. Saat ini banyak juga pesepakbola dan mantan pesepakbola yang sedang kesulitan," tegas Azwan.

Anang Ma'ruf resmi menjadi pengemudi ojek berbasis online (Go-Jek) di Surabaya. Pekerjaan itu diambil untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari. (Ton/Rjp)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya