Liputan6.com, Madrid: Tahun 2015 sudah berlalu. Namun ada baiknya untuk menengok bagaimana penampilan Real Madrid sepanjang 2015 lalu. Seperti dilansir Marca, statistik Real Madrid di 2015 ternyata bisa jadi petunjuk bagaimana buruknya "Los Blancos" ketimbang 2014.
Baca Juga
- Resolusi Atlet di 2016: Rindu Kompetisi dan Prestasi
- Bali United Perpanjang Kontrak 20 Pemain
- Pemain Prancis Ini Jadi Saingan Ozil di Liga Inggris
Statistik menunjukkan, Madrid hanya menang 36 kali dari 55 kali laga yang dimainkan pada 2015. Dengan demikian, Madrid akhiri 2015 dengan torehan prosentase kemenangan 65,5 persen. Angka yang jauh berbeda ketimbang Real Madrid di era Ancelotti.
Perbedaannya sangat jauh. Pada 2014, Madrid menang 51 kali dari 63 laga yang dimainkan. Presentase kemenangan Madrid mencapai 81 persen. Penampilan buruk Real Madrid di 2015 seakan samai rekor jeblok yang nyaris sama di 2008.
Saat itu,'Los Blancos' hanya memenangkan 30 dari 52 laga. Dengan demikian, Madrid hanya punya presentase kemenangan sebesar 57,7 persen saja.
Marca mesinyalir, terpuruknya Madrid karena masih dipimpin Florentino Perez. Harian berbasis di Madrid ini juga menyoroti kinerja dua bintang Cristiano Ronaldo dan Karim Benzema yang jarang memberi trofi untuk Real Madrid.
Rekor Buruk
Penampilan buruk Real Madrid pada 2015 juga mengingatkan kepada deretan kekalahan di 2009. Pada 2015, Madrid kalah 10 kali. Masih lebih baik satu laga ketimbang 2009 dimana Real Madrid kalah 11 kali.
Tak hanya itu, jumlah gol Madrid juga menurun di 2015. Total hanya 140 gol saja yang dicetak Ronaldo cs sepanjang 2015. Jumlah ini berkurang 38 gol ketimbang yang diciptakan pada 2014. Rata-rata gol 2,55 per laga sangat kontras dengan 2,83 per laga di 2014. Ini menjadi rata-rata terendah sejak 2009 dimana kala itu rata-rata gol 2,23 per laga.
Menambah deretan catatan butut Madrid yaitu kekalahan-kekalahan yang sudah dituai pada 2015. Kalah dari Sevilla, Barcelona dan Villarreal membuat tahun mengerikan Madrid pada 2015 makin terlihat saja.
Di 2016, kesempatan bagi Madrid untuk perbaiki diri. Dimulai saat melawan Valencia di Mestalla, bisa?
Advertisement