PT Liga Harus Gandeng Tim Transisi untuk Gelar Kompetisi

BOPI belum memberikan rekomendasi untuk digelarnya ISL 2016.

oleh Antonius Hermanto diperbarui 05 Jan 2016, 23:41 WIB
Diterbitkan 05 Jan 2016, 23:41 WIB
Isu Keamanan, Faktor Utama Semifinal Digeser ke Palembang
"PT Liga punya perhitungan khusus, kami sudah berpengalaman menggelar laga laga besar, tentunya kami ingin hasil yang terbaik."

Liputan6.com, Jakarta - Niat PT Liga Indonesia untuk menggelar kompetisi Indonesia Super League (ISL) 2016 kembali mentah. Badan Olahraga Profesional Indonesia (BOPI) belum bisa memberikan rekomendasi untuk digelarnya kompetisi itu.

Dijelaskan dalam salinan surat BOPI per tanggal 5 Januari 2016 kepada PT Liga, rekomendasi belum dapat diberikan jika PT Liga masih menggandeng PSSI untuk menggelar kompetisi. Pasalnya, status PSSI saat ini masih dibekukan Kementerian Pemudan dan Olahraga.

Baca Juga

  • 4 Insiden Memalukan Pemain Top Dunia
  • Bukan Ivanovic, Ternyata Gelandang MU Berniat ke Milan
  • Beckham Bangga Pajang Foto 'Gadis-gadis Pantai'

"Dengan ini disampaikan bahwa BOPI belum dapat memenuhi permohonan Saudara karena adanya beberapa syarat yang belum terpenuhi sehubungan dengan adanya sanksi Menpora berdasarkan surat keputusan Menteri Pemuda dan Olahraga No. 137 tertanggal 17 Maret 2015 perihal pengenaan sanksi administratif berupa kegiatan keolahragaan Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia tidak diakui pemerintah," tulis BOPI dalam suratnya.

Sekretaris Jenderal BOPI, Heru Nugroho, mengatakan pihaknya baru akan mengirimkan surat tersebut kepada PT Liga, Rabu (6/1/2015) besok. Ia berharap PT Liga dapat memahami dan segera melakukan koordinasi dengan Tim Transisi bentukan Kemenpora.

"PT Liga sudah mengirimkan surat untuk menggelar kompetisi resmi, tetapi kami belum dapat memberi rekomendasi karena PSSI sedang dibekukan. Ini bukan karena PT Liga-nya, tetapi karena PSSI-nyanya," kata Heru saat dihubungi Liputan6.com, Selasa (5/1/2016).

"Seandainya PT Liga berkoordinasi dengan Tim Transisi terlebih dahulu, mungkin bisa. Pokoknya mereka harus koordinasi dengan Tim Transisi terlebih dahulu," jelasnya.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya