Liputan6.com, Jakarta Brasil adalah negara dengan tradisi kuat dalam urusan sepak bola. Nama-nama tenar banyak bermunculan dari Negeri Samba ini.
Tak hanya itu, Brasil juga kerap melahirkan pemain-pemain berbakat di dunia. Sebut saja Pele, Kaka, Ronaldo, Rivaldo, dan Ronaldinho.
Gaya permainan Brasil selalu membuat publik sepak bola dunia terpesona. Bukan hanya penampilan tim, tingkat keterampilan dan kemahiran para pemainnya pun selalu mencengangkan.
Namun, tak semua pemain Brasil mampu menghiasi panggung Eropa. Mereka dinilai gagal tampil brilian bersama klub-klub ternama di Benua Biru.
Di bawah ini beberapa pemain Brasil yang gagal bersinar di Eropa:
Keirrison de Souza Carneiro
Keirrison de Souza Carneiro direkrut Barcelona pada Juli 2009 dengan nilai transfer sebesar 14 juta euro. Namun, striker Palmeiras asal Brasil itu tidak pernah bermain satu pertandingan pun untuk tim Katalan. Sebaliknya, ia kemudian dipinjamkan oleh Manajer Barca saat itu, Pep Guardiola.
Setelah dipinjamkan ke Benfica, hanya enam hari setelah bergabung dengan klub raksasa Spanyol itu, ia juga dipinjamkan ke Fiorentina dan kemudian Santos.
Keirrison akan membuat langkah permanen kembali ke Brasil setelah menyetujui transfer gratis dengan Cortiba pada 2014. Ia dilaporkan terbang ke Thailand untuk menandatangani kontrak bersama Buriram United. Namun, transfernya dibatalkan karena kedua belah pihak menemui jalan buntu.
Advertisement
Rafael Sobis
Rafael Sobis adalah pemain besar di Brasil sebelum direkrut Real Betis dari Internacional. Sangat percaya dengan kemampuannya, Betis mengontrak Sobis selama delapan tahun.
Betis tertarik dengan pemain ini karena kreativitasnya sangat tinggi. Namun, setelah pindah ke Spanyol, Sobis hanya berhasil menjaringkan 8 gol dalam dua musim dan kemudian menjualnya ke klub Uni Emirat Arab, Al-Jazeera.
Kedatangan Sobis diyakini kian memperkuat komposisi Al-Jazeera yang di musim lalu berhasil meraih posisi runner-up Etisalat National League di bawah sang juara, Al-Shabbab.
Edmundo
Edmundo membuat 42 penampilan untuk Brasil antara tahun 1992 dan 2000. Ia sudah mencetak 10 gol untuk negaranya. Ia juga hampir menjaringkan 200 gol di tingkat klub setelah bermain untuk Santos, Palmeiras dan Vasco da Gama.
Edmundo memang sangat produktif di depan gawang. Ia memiliki kecepatan dan kemampuan dribbling yang luar biasa, namun sering dikritik karena kurangnya konsistensi dan etika kerja yang buruk.
Dia sempat menghabiskan dua musim di Fiorentina (setelah ditandatangani pada tahun 1997) dan enam bulan dengan status pinjaman bersama Napoli. Total ia sudah mencetak 16 gol.
Advertisement
Denilson
Denilson menjadi pemain termahal di dunia ketika ia bergabung dengan Real Betis dari Sao Paulo dengan harga 21,5 juta pounds. Meski pernah menjadi pemain termahal, karier Denilson di Eropa kurang bersinar.
Selama tujuh musim di Primera Liga, Denilson tak pernah mengukir prestasi. Denilson pindah ke Bordeaux pada tahun 2005. Ia kemudian melanjutkan perjalanan kariernya ke klub di seluruh dunia, Al Nassr, FC Dallas, Palmeiras, Itumbiara, Hai Phong dan Nea Kavala.
Awal tahun ini ia sempat melamar ke Bolton Wanderers setelah dilepas Palmeiras. Namun Denilson yang turut mengantarkan Brasil menjadi juara dunia 2002 kurang beruntung, sehingga memutuskan bermain di Vietnam.