Dua Jalan Ini Bisa Dipakai Sirkuit Jalanan MotoGP Indonesia

MotoGP Indonesia kemungkinan di GBK dan memakai dua jalan besar di Jakarta.

oleh Cakrayuri Nuralam diperbarui 12 Feb 2016, 21:10 WIB
Diterbitkan 12 Feb 2016, 21:10 WIB
Jorge Lorenzo
Jorge Lorenzo di podium MotoGP Valencia bersama peringkat kedua, Marc Marquez (kiri), dan Dani Pedrosa di Sirkuit Ricardo Tormo, Valencia, Spanyol, Minggu (8/11/2015). (AFP Photo/Javier Soriano)

Liputan6.com, Jakarta - Bila Gelora Bung Karno menjadi sirkuit jalanan untuk MotoGP, Kementerian Pemuda dan Olahraga sudah menentukan dua jalan yang bakal dipakai yakni Jalan Asia-Afrika atau Jalan Pemuda. Kemenpora menghindari jalan Gatot Subroto dan jalan Sudirman untuk dijadikan sirkuit jalanan.

Dua minggu lalu, Menteri Pemuda dan Olahraga, Imam Nahrawi bertemu dengan pihak Dorna, Javier Alonso di Hotel Fairmont, Jakarta. Pertemuan tersebut membahas soal kesiapan Indonesia menggelar MotoGP.

Indonesia dikasih waktu yang sangat panjang untuk membuat kontrak baru dengan Dorna hingga Juni mendatang untuk mempersiapkan diri menggelar MotoGP 2017. Bila gagal hingga Juni, Dorna masih memberi kesempatan menggelar MotoGP di tahun berikutnya.

Bila Indonesia menggelar MotoGP 2017, maka ada dua opsi sirkuit yang akan digunakan, yakni Sirkuit Sentul atau sirkuit jalanan di sekitar Gelora Bung Karno (GBK).



"Pada saat bertemu dengan Alonso, sirkuit yang dibahas hanya satu, yakni GBK. Kami tidak menyebut yang lain. Tapi Alonso tidak mempermasalahkan  bila GBK tidak jadi, asalkan ada tempat lain menggelar MotoGP," ucap juru bicara Menpora, Gatot S. Dewa Broto di Jakarta, Jumat (12/2/2016).

Namun, pihak Kemenpora juga menyadari kalau menggelar MotoGP di kawasan GBK tidaklah mudah, karena tingkat kesulitan yang tinggi dan bisa menimbulkan kemacetan. Meski demikian, Dorna malah mendukung adanya sirkuit jalanan di GBK. Gatot menyebut, biaya pembuatan paddock lebih mahal dari pada mengaspal jalan dan menaruh gravel di sirkuit jalanan MotoGP.

"Alonso waktu itu bilang: 'GBK akan menjadi akan menjadi (sirkuit) fantastis dan pertama di dunia yang menggelar sirkuit jalanan (untuk balapan MotoGP)'. Alonso mengatakan itu di depan Pak Menpora," ucap Gatot.

"Sudah ada yang mengusulkan seperti itu. Nanti paddock yang ada di gambar (sirkuit jalanan di GBK) akan ada di pintu 7, depan TVRI. Nanti di kanan-kirinya ada paddock VVIP," katanya.

Opsi Lain untuk Sirkuit

Sirkuit Sentul
Sirkuit Sentul (Grafis: Abdillah/Liputan6.com)

Kemenpora juga masih memberikan Sirkuit Internasional Sentul untuk menggelar MotoGP. Asalkan dikelola secara murni oleh pihak swasta, dalam hal ini manajemen Sirkuit Sentul.

"Kami hanya membantu dalam domainnya pemerintah saja, seperti jalan tol," ucap Gatot.

Namun bila Indonesia gagal di 2017, maka opsi terakhir adalah membangun sirkuit baru di Tegal Alur, Jakarta untuk gelaran MotoGP 2018. Pembangunan sirkuit baru ini memakan waktu lebih dari satu tahun.

Tegal Alur sendiri punya luas 140 hektar. Sudah sesuai dengan yang diharapkan untuk membangun sirkuit, yakni 100-150 hektar. "Tegal Alur kan wilayahnya Pak Ahok (Gubernur DKI). Kalau dia mau, pasti Kemenpora mendukungnya. Di sana sangat strategis karena dekat dengan bandara," ujarnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya