Usai Piala Kemerdekaan, Tim Transisi Kemenpora Ingin Gelar Liga

Kompetisi ini rencananya akan bergulir mulai Agustus 2016 hingga Mei 2017.

oleh Luthfie Febrianto diperbarui 11 Mar 2016, 21:50 WIB
Diterbitkan 11 Mar 2016, 21:50 WIB
Sepak Bola Indonesia, Hanya Separuh Nafas
Pemain PSMS Medan meraih gelar juara Piala Kemerdekaan 2015. Minggu (13/9/2015). (Bola.com/Robby Firly)

Liputan6.com, Jakarta - Tim Transisi bentukan Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) berniat menggulirkan kompetisi sepak bola, Agustus 2016. Rencana ini disampaikan oleh Ketua Tim Transisi, Bibit Samad Riyanto usai menghadiri Rapat Koordinasi Tim Transisi di Kantor Kemenpora, Jumat (11/3/2016).

"Tahun 2016 ini kami akan menggulirkan liga. Siapapun boleh mendaftarkan diri sebagai operator," katanya. "Agustus kira-kira sudah bisa kita mulai dan pendaftarannya sudah kita buka hari ini."

 

Baca Juga

  • Tim Transisi Undang Klub ISL Bahas Program Kerja
  • PSSI Himbau Klub Anggotanya Tolak Undangan Tim Transisi
  • Persipura Tak Hiraukan Surat Undangan Tim Transisi

Di lokasi yang sama, anggota Tim Transisi, Cheppy T Wartono mengungkapkan klub-klub yang mendaftar harus memenuhi 10 aspek yang telah ditentukan. Lima aspek di antaranya ditentukan oleh Tim Transisi sedangkan lima aspek lainnya berasal dari Konfederasi Sepak Bola Asia (AFC).

Salah satu aspek yang harus dipenuhi adalah klub harus memenuhi persyaratan menurut Undang-Undang Perseroan Terbatas. "Sehingga tidak ada duplikasi (klub) ke depannya," kata Cheppy.

"Tiga bulan kami kasih kesempatan untuk menyelesaikan itu," ujar Cheppy menambahkan.

Liga bentukan Tim Transisi rencananya akan bergulir mulai Agustus 2016 dan berakhir Mei 2017. Sedangkan proses verifikasi bakal dilakukan mulai Juni hingga Juli. Klub-klub yang ikut ambil bagian selanjutnya akan disatukan dalam satu level dan dibagi ke dua wilayah, yakni Barat dan Timur.

"Baru pembagian kasta terjadi di 2017," kata Cheppy. 

Sebelumnya Tim Transisi sebenarnya sudah pernah menggulirkan turnamen sepak bola bertajuk Piala Kemerdekaan. Namun turnamen ini sempat diwarnai berbagai masalah, termasuk keterlambatan pembayaran match fee dan hadiah pemenang yang jatuh ke tangan PSMS Medan.

 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya