Liputan6.com, Kunshan - Tim Thomas Denmark mencetak sejarah di Piala Thomas 2016. Untuk kali pertama dalam sejarah, Denmark merebut trofi kejuaraan bergengsi beregu itu setelah sembilan kali lolos ke final. Pada laga final Piala Thomas 2016 di Kunshan Sports Center Stadium, Minggu (22/4/2016), Denmark mengalahkan tim Thomas Indonesia dengan skor 3-2.
Baca Juga
- Imbang Kontra Perseru, Persija Gagal Puncaki Klasemen
- Melamun, Penyanyi Ini Bikin Blunder di Final Piala FA
- Lorenzo Tuding Rossi dan Vinales Bersekongkol di Mugello
Kemenangan tim Thomas Denmark atas Indonesia ditentukan partai kelima. Tunggal ketiga Denmark, Hans-Kristian Vittinghus, mengalahkan Ihsan Maulana Mustofa dengan dua game langsung 21-15 dan 21-7.
Sebagai pemain yang lebih berpengalaman, Vittinghus tampil lebih matang dan mengontrol kendali permainan. Sebetulnya tidak ada yang terlalu istimewa dari pemain ini. Tapi, Vittinghus sangat ulet, konsisten, dan jarang membuat kesalahan sendiri. Dia cenderung menuggu Ihsan untuk membuat kesalahan. Karena itu, poin yang diraih banyak didapat dari kesalahan-kesalahan Ihsan.
"Saya sangat bahagia sekali akhirnya tim Denmark bisa menang Piala Thomas setelah delapan kali gagal di final. Sebuah kehormatan untuk saya diturunkan di laga final dan saya bisa menjadi penentu kemenangan tim Denmark," kata Vittinghus usai pertandingan.
Advertisement
"Ihsan memang bermain dalam tekanan. Kalau tidak tegang, saya rasa pertandingan akan lebih ramai. Saya sudah lihat permainan dia sebelumnya dan menurut saya dia adalah pemain yang bagus," ucapnya lagi.
"Di awal permainan saya juga tegang, tetapi saya bisa mengatasinya. Saya lihat Ihsan sulit mendapatkan poin, pertahanan saya juga bagus. Saya betul-betul mempersiapkan diri dengan situasi seperti ini."
"Kami bangga dengan tim kami, di tengah berbagai kondisi termasuk pemain cedera, tim kami bisa memenangkan Piala Thomas," ucap Lars Uhre, Manajer Tim Denmark.