4 Hal yang Perlu Dilakukan Pogba untuk Membungkam Kritik

Pogba saat ini terus dihujani kritik setelah tak kunjung tampil apik buat MU.

oleh Luthfie Febrianto diperbarui 18 Sep 2016, 06:30 WIB
Diterbitkan 18 Sep 2016, 06:30 WIB
Gelandang Manchester United Paul Pogba (Reuters)
Paul Pogba / Reuters

Liputan6.com, Jakarta - Gelandang Manchester United (MU), Paul Pogba terus mendapat sorotan. Itu lantaran dia belum juga menunjukkan kemampuan terbaiknya seperti saat di Juventus.

Padahal, Pogba adalah pemain termahal dunia saat ini. Banyak yang memprediksi, Pogba terbebani dengan status itu. Inilah yang membuatnya belum juga tampil luar biasa seperti saat bermain bagi Juve.

Salah satu figur yang turut buka suara soal Pogba adalah Legenda Liverpool, Jamie Carragher. Ia berpendapat, Jose Mourinho harus mengubah formasinya agar Pogba bisa tampil maksimal. Pasalnya, pola yang diterapkan Mou saat ini justru menyulitkan Pogba.

"Tapi haruskah manajer mengganti pola hanya untuk satu pemain? Jika pemain itu berharga selangit, maka jawabannya adalah iya," kata Carragher seperti dilansir Metro.

Di samping saran Carragher, ada beberapa hal yang bisa dilakukan Pogba untuk memperbaiki penampilannya di lapangan. Atau paling tidak, menghindarkannya dari kritik pedas khas media Inggris.

Apa saja faktor tersebut? Berikut jawabannya.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


1. Lupakan status pemain termahal

Pogba
Paul Pogba / Squawka

Pogba sejatinya harus melupakan kalau dirinya adalah pemain dengan harga transfer selangit. Ya, status pemain termahal kadang justru membebani pemain yang bersangkutan untuk tampil maksimal.

Sudah banyak pemain yang ditransfer dengan harga selangit, namun justru tampil melempem. Angel Di Maria misalnya. Ditransfer dari Real Madrid oleh MU dengan harga 59 juta pound sterling atau Rp1,02 triliun, Di Maria hanya bertahan satu musim di Old Trafford.

Gelandang asal Argentina itu dilepas karena gagal tampil maksimal. Ia pun hengkang ke PSG dan justru bersinar bersama klub Prancis tersebut.

Jika Pogba tak mau bernasib seperti di Maria, ia sepertinya harus melupakan status pemain termahal yang disandangnya.


2. Adaptasi dengan permainan rekan setim secepatnya

feneyoord vs manchester united
Paul Pogba /Reuters (Matthew Childs)

Pogba harus melakukan adaptasi secepatnya dengan rekan setim. Ia harus menyadari, tipikal rekan-rekannya di MU sama sekali berbeda dengan para rekannya dulu di Juventus.

Di MU, Pogba harus bermain dengan Marouanne Fellaini, Wayne Rooney yang digeser ke tengah, dan Juan Mata. Tipikal permainan mereka tentu berbeda dengan rekan Pogba dulu di Juventus semisal Andrea Pirlo, Arturo Vidal, atau Claudio Marchisio.

Lantas mengapa Pogba yang harus beradaptasi? Itu karena Pogba adalah pendulum permainan MU. Dari kakinya bola-bola matang seharusnya mengalir. Dan untuk menghasilkan hal itu, ia harus memahami karakter rekan-rekan setimnya.


3. Adaptasi dengan taktik Mourinho

Paul Pogba
Paul Pogba / (Reuters/Jason Cairndurff)

Mourinho mengubah taktik hanya demi Pogba sepertinya tak akan terjadi. Sebaliknya, Pogba lah yang harus beradaptasi dengan taktik manajer asal Portugal tersebut.

Di MU, Mourinho memainkan formasi 4-2-3-1. Ia biasa menempatkan Pogba sebagai double pivot bersama Marouanne Fellaini. Di Juventus, Pogba bermain di bawah skema 3-5-2 dan memiliki kebebasan bergerak (free role).

Sayangnya di MU, posisi free role tersebut sudah jadi milik Wayne Rooney. Inilah yang membuat Pogba kesulitan. Tapi sebagai pemain, Pogba tentu tak bisa memaksakan mengambil peran itu dari Rooney.

Yang bisa ia lakukan adalah beradaptasi dengan taktik Mourinho tersebut.


4. Mencetak Gol dan Assist

paul pogba
Paul Pogba / (AFP/ Oli Scarff)

Di antara tiga hal sebelumnya, hal inilah yang Pogba paling penting buat Pogba. Ya, dengan gol dan assist ia bisa sedikit membungkam kritik.

Pogba sudah diturunkan di tiga pertandingan. Di tiga pertandingan ini, gelandang berusia 22 tahun ini sama sekali belum mencetak gol dan assist. Akhirnya, ia pun jadi sasaran kritik.

Salah satu bukti adalah saat Pogba gagal bersinar di Derby Manchester melawan Manchester City. Di laga yang berakhir dengan kekalahan MU 1-2 tersebut, Pogba seolah tenggelam. Ia sama sekali tak mengancam gawang City yang dikawal Claudio Bravo.

Kesempatan untuk Pogba membuat gol dan assists sesungguhnya terbuka lebar. Pasalnya, ia berstatus sebagai pemain inti Setan Merah.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya