Liputan6.com, Samarinda - Pusamania Borneo FC (PBFC) telah memutuskan untuk mengistirahatkan Diego Michiels hingga akhir musim di laga Torabika Soccer Championship presented by IM3 Ooredoo. Seperti dilansir dari situs resmi mereka, keputusan mengistirahatkan pemain naturalisasi asal Belanda itu, berlaku per 16 November 2014.
Keputusan ini diambil manajemen PBFC terkait insiden di Stadion Agus Salim Padang, Jumat (11/11/2016), saat PBFC dijamu Semen Padang. Ketika itu, Diego dianggap telah melakukan tindakan di luar batas.
Baca Juga
Selain di lapangan, Diego juga diduga terlibat penganiayaan dan saat ini kasusnya tengah ditangani Polresta Samarinda. Terkait kejadian ini, manajemen PBFC memilih bungkam soal kasus hukum yang menimpa Diego.
Seperti dilansir Antara, manajer PBFC, Danilo Fernando, di Samarinda, Rabu (16/11/2016), mengatakan, Diego sudah tidak ada hubungannya dengan tim PBFC karena sudah resmi dipecat.
"Manajemen sudah memutus kontrak Diego, jadi kami tidak bisa mengomentari masalah yang menimpanya. Masalah Diego tidak ada hubungannya dengan klub ini, kami latihan seperti biasa," ucap Danilo.
Sementara itu, Presiden PBFC Nabil Husein Said Amin dalam keterangan resminya memgakui manajemen telah memutuskan untuk mengistirahatkan Diego hingga akhir kompetisi TSC 2016.
Namun, pemutusan kontrak Diego bukan terkait kasus hukum yang menimpanya, melainkan akibat insiden kartu merah saat PBFC menghadapi tuan rumah Semen Padang akhir pekan lalu.
"Setelah melakukan berbagai pertimbangan, kami memutuskan untuk mengistirahatkan dia hingga akhir musim," kata Nabil Husein.
Advertisement
Kasus Penganiayaan
Saat ini, Diego Michiels masih dalam pemeriksaan Polresta Samarinda atas dugaan kasus penganiayaan yang dilaporkan oleh salah satu manajer tempat hiburan malam di Samarinda.
Menurut Kabag Humas Polresta Samarinda Iptu Haris, pemain yang pernah berseragam timnas itu, dilaporkan ke polisi dalam kasus penganiayaan.
"Kami menerima laporan pada Rabu dini hari sekitar pukul 02.30 Wita. DM dilaporkan melakukan tindakan penganiaan oleh salah satu korban yang merupakan manajer sebuah tempat hiburan," jelasnya.
Peristiwa penganiayaan tersebut terjadi di sebuah tempat hiburan di Jalan Panglima Batur Samarinda.
"Saat itu korban mengaku sedang berbincang dengan salah satu rekannya yang juga teman dari DM, namun mungkin karena terjadi salah komunikasi, terlapor melakukan tindakan kekerasan dengan menanduk pelipis korban hingga mengalami luka robek," jelas Haris.