Liputan6.com, Milan - Presiden Sino-Europe Sports, Yonghong Li mengungkapkan bahwa pihaknya punya rencana B jika pemerintah Tiongkok terus-terusan menghambat proses pembelian klub raksasa Italia, AC Milan.
Sebagaimana dikabarkan sebelumnya, perusahaan konsorsium asal Tiongkok itu semestinya sudah merampungkan pembelian mereka atas saham AC Milan bulan ini. Namun regulasi yang ada di Tiongkok membuat proses pelunasan pembayaran menjadi tertunda hingga Maret 2017 karena Pemerintah Tiongkok sulit mengizinkan uang mengalir ke luar negeri.
Baca Juga
"SES (Sino-Europe Sports) sudah menemukan jalan alternatif yang akan mengatasi perkara regulasi itu," ujar Li kepada ANSA, dikutip dari Football Italia.
"Kami yakin bahwa izin yang sama akan diberikan di tanggal yang telah disepakati dengan Fininvest (perusahaan pemilik saham AC Milan saat ini). Tapi sebaiknya tidak usah menjelaskan detailnya seperti apa. Kami tetap menghargai regulasi yang ada sekarang," katanya.
Secara pribadi, Yonghong Li meminta maaf atas keterlambatan proses pembelian saham AC Milan yang membuat urusan di klub, seperti misalnya perpanjangan kontrak atau perekrutan pemain, menjadi rumit.
"Saya minta maaf kepada fans yang tentu berharap pembelian ini dapat segera diselesaikan dengan cepat. Ambisi kami adalah melanjutkan kesuksesan AC Milan. Kami berharap Silvio Berlusconi dapat meraih lebih banyak trofi di masa depan sebagai presiden kehormatan," ujarnya.
"SES sebenarnya telah menaikkan jumlah yang lebih besar dari nilai investasi awal. Ketersediaan dana ini juga untuk kelengkapan prosedur yang diatur. Secara pribadi saya sepenuhnya siap untuk membangun masa depan Milan," katanya.
Advertisement
Bantah Pencucian Uang
Satu hal yang dikhawatirkan publik ialah tidak jelasnya nama-nama investor di Sino Europe Sports.
"Sayangnya kami memang tidak dapat memberikan informasi lebih mengenai hal itu sampai penutupan nanti. Lagipula, SES sudah menerima obligasi secara meyakinkan, lengkap dengan persetujuan pemerintah," kata Li.
Ada yang menduga, pemindahtanganan AC Milan dari Fininvest ke Sino Europe Sports ini semata-mata hanya trik Silvio Berlusconi untuk memindahkan uangnya yang ada di Tiongkok ke Italia.
"Itu sama sekali tidak terbukti. Pencucian uang adalah tindakan kriminal, baik di Italia maupun di Tiongkok," ucap Li. (Abul Muamar)
Advertisement