Hengkang dari PSM Makassar, Maitimo Akhirnya Buka Suara

Raphael Maitimo akhirnya buka suara soal masa depannya bersama PSM Makassar

oleh Risa Kosasih diperbarui 08 Mar 2017, 15:00 WIB
Diterbitkan 08 Mar 2017, 15:00 WIB
Gelandang Arema Cronus Raphael Maitimo (Liputan6.com / Rana Adwa)
Raphael Maitimo tinggalkan PSM Makassar. (Liputan6.com / Rana Adwa)

Liputan6.com, Jakarta - Gelandang naturalisasi Indonesia Raphael Maitimo akhirnya buka suara soal nasibnya di PSM Makassar. Maitimo meminta maaf pada manajemen dan suporter klub karena memutuskan untuk hengkang sebelum kompetisi bergulir.

Hubungan PSM Makassar dengan Maitimo sempat memanas lantaran sang pemain tak diizinkan pergi. Mantan pemain Arema FC tersebut dianggap tak bisa pindah ke tim lain karena sudah menerima uang muka untuk membela klub pada musim 2017.

"Setelah sebulan berjalan di klub, saya berbicara panjang dengan coach dan sepertinya ada sedikit perbedaan visi secara teknis dalam bagaimana saya akan dimaksimalkan untuk tim," ucap Maitimo dalam rilis resmi yang diterima Liputan6.com.

Pemain 32 tahun tersebut juga mengaku sengaja menunda pengumuman statusnya sampai hari ini demi menjaga asas kekeluargaan dan tali silaturahmi. Maitimo pun telah bersedia memenuhi tanggung jawab yang tersisa pada pihak klub.

"Adapun tanggung jawab yang harus saya penuhi kepada pihak managemen dikarenakan situasi ini akan saya tuntaskan," katanya.

"Kepada keluarga besar PSM Makassar, saya mohon maaf yang sebesar-besarnya bila tindakan saya dinilai kurang berkenan. Ini merupakan keputusan yang sangat berat, namum karena saya sangat respek dengan klub, saya merasa lebih baik dituntaskan secepat mungkin supaya tim ini bisa membangun formasi terbaiknya dengan kepastian," tutur Maitimo.

Surat Maitimo

Berikut isi lengkap rilisnya.

Terima kasih kepada semua instansi terkait yang menanyakan akan status professional saya. Pertama-tama saya ingin memohon maaf atas ketertundaan saya untuk memberi kejelasan. Dikarenakan satu dan lain hal, saya dan pihak PSM belum bisa memberikan sebuah statement sampai hari ini.

Mungkin sebagian dari rekan-rekan mengetahui bahwa setelah saya pamit dari Arema, ada beberapa klub yang sangat serius berusaha merekrut saya, bahkan menawarkan angka yang fantastis, namun oleh karena kebesaran klub PSM, fanatisme dari Macs Man, ambisi klub, dan dukungan dari kepemilikan yang luar biasa, saya menjadi sangat tertarik untuk menjadi bagian dari tim ini. Oleh sebab itu saya memutuskan untuk bergabung dengan PSM. Saya amat bersyukur mendapatkan kesempatan untuk ikut membela PSM selama Piala Presiden walau hasilnya belum maksimal.

Namun setelah sebulan berjalan di PSM, saya berbicara panjang dengan coach dan sepertinya ada sedikit perbedaan visi secara teknis dalam bagaimana saya akan di maksimalkan untuk tim. Saya amat menyangkan situasi ini karena saya sangat menikmati bermain dengan tim PSM dan saya yakin tim ini memiliki materi untuk menjadi kandidat juara tahun ini. Namun saya tidak ingin menjadi beban bagi tim dan saya amat sadar bahwa tidak ada pemain yang lebih besar dari klub.

Maka untuk menjaga asas kekeluargaan dan menjaga tali silaturahmi, saya dan managemen klub beserta coach telah menyetujui untuk berpisah dengan baik-baik. Adapun tanggung jawab yang harus saya penuhi kepada pihak managemen dikarenakan situasi ini akan saya tuntaskan.

Kepada keluarga besar PSM, saya mohon maaf yang sebesar-besarnya bila tindakan saya dinilai kurang berkenan. Ini merupakan keputusan yang sangat berat, namum karena saya sangat respek dengan PSM, saya merasa lebih baik di tuntaskan secepat mungkin supaya tim ini bisa membangun formasi terbaiknya dengan kepastian. Saya menyayangkan tidak bisa menjadi bagian dari PSM, namun saya yakin tim ini pasti bisa membuat kejutan di papan atas liga Indonesia. Oleh karena itu saya mohon pamit dulu, saya harapkan yang terbaik untuk PSM dan sampai bertemu lagi di lapangan hijau #EwakoPSM

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya