Liputan6.com, Milan - Presiden AC Milan, Silvio Berlusconi dikabarkan marah kepada Sino-Europe Sports (SES) atas penundaan pembayaran dari pembelian saham klub yang berulang-ulang. Kini, Berlusconi mulai berpikir mencari investor lain.
Seperti diketahui, Fininvest (perusahaan pengendali AC Milan milik Berlusconi) menjual 99,93 persen saham I Rossoneri kepada SES pada Agustus 2016 seharga 520 juta euro. Sejauh ini, SES baru membayar 200 juta euro dalam dua kali pencicilan. Mereka harus membayar 320 juta euro lagi agar dapat mengakuisisi AC Milan.
Baca Juga
Akuisisi tadinya akan dirampungkan 3 Maret lalu. Namun, lagi-lagi SES tak mampu membayar. Mereka kemudian meminta penundaan sampai April, dan disetujui dengan syarat mereka harus menyicil 100 juta euro lagi pada 10 Maret lalu. Namun, sampai hari ini, janji pencicilan ketiga itu belum juga dibayarkan.
Sky melaporkan bahwa Berlusconi semakin frustrasi dengan keadaan tersebut. Dia memikirkan untuk membatalkan penjualan kepada SES dan mencari pembeli yang lain.
Sebelumnya, SES juga dikabarkan akan menarik diri dari pembelian AC Milan. Uang 200 juta euro yang telah mereka bayarkan tidak dapat dikembalikan.
Hal itu menyusul kaburnya salah satu investor yang tergabung dalam SES, Haixia Capital Management, sebagaimana disampaikan oleh pakar finansial, Bloomberg.
"Haixia Capital Management Co. tidak akan menjadi investor dalam SES setelah penentu kebijakan tidak puas dengan kesepakatan yang ada. Orang yang mengatakan itu, meminta agar identitasnya tidak ditampilkan karena percakapan itu bersifat rahasia," demikian kabar dari Bloomberg. (Abul Muamar)
Advertisement