Liputan6.com, Jakarta - Ketua Umum PSSI, Edy Rahmayadi menegaskan tidak akan memberi kelonggaran bagi klub Liga 1 yang pemainnya dipanggil Timnas Indonesia U-22. Ini menyusul permintaan Bhayangkara FC yang ingin mainkan tiga pemain muda lawan Perseru Serui di Stadion Patriot Candrabhaga, Bekasi, Kamis (20/4/2017).
Bhayangkara FC tidak dapat menurunkan tiga pemain muda andalan mereka karena menerima panggilan pemusatan latihan (TC) Timnas. Mereka adalah Evan Dimas, Putu Gede Juni Antara dan Dendy Sulistyawan.
Baca Juga
Advertisement
"Kepentingan nasional adalah kepentingan segala-galanya. Sehebat apapun klub kalau di level nasional tak bisa menunjukkan jati dirinya di Republik Indonesia, mereka tak akan ada gunanya. Sehingga siapapun yang dipanggil ke timnas harus menyesuaikan," ucap Edy usai perayaan HUT PSSI ke-87 pada Rabu (19/4) kemarin.
Edy menambahkan kalau nasib yang sama juga dialami klub-klub peserta Liga 1 lain. Pria yang menjabat sebagai Pangkostrad tersebut membela agenda pelatih timnas Indonesia U-22 Luis Milla sudah pada jalur yang benar.
"Di Arema juga tiga. Semua sama. Wewenang Milla memang meninjau langsung pemain ke klub-klub. Kami hanya ingin mulai tanggal 19 Agustus di Kuala Lumpur (SEA Games 2017) sampai sembilan hari ke depan, kita bisa juara. Terserah mau Luis Milla apakan itu timnas, yang penting kita emas," ujar Edy.
"Saya pernah tawarkan gagasan golden club. Misalnya ada empat pemainnya dipanggil, mereka bebas degradasi. Semua tidak setuju. Sekarang mau minta dispensasi, maaf pintu sudah ditutup untuk Bhayangkara FC," ujarnya.